Senin, 6 Oktober 2025

Donald Trump Sebut Usulannya Soal Suntik Disinfektan ke Tubuh Obati Covid-19 Cuma Ungkapan Sarkastis

saat melontarkan usul suntik disinfektan, Trump tidak bertatapan muka dengan awak media, di mana diskusi itu terjadi antara dia dengan pejabatnya

MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Pernyataan Presiden AS, Donald Trump kembali menjadi polemik.

Kali ini pernyataan kontroversial Trump terkait usul penyuntikan disinfektan ke dalam tubuh sebagai cara mengobati virus corona (Covid-19).

Sontak, usulan itu menjadi sorotan lantaran cara itu dianggap malah berbahaya bagi manusia.

Belakangan, Trump berkilah, pernyataan yang dia ucapakan itu hanyalah sikap sarkastis terhadap pertanyaan-pertanyaan wartawan saat itu.

"Saya mengajukan pertanyaan secara sarkastis kepada jurnalis seperti Anda, lihat yang terjadi," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Putih dilansir Kompas.com.

Trump melontarkan ucapan kontroversial itu saat jumpa pers Kamis malam (23/4/2020).

Saat itu, Trump beralih kepada tim ilmuwan, dan bertanya mengenai peran disinfektan untuk memerangi Covid-19. 

Saat itu, dia menyatakan bahwa bahan itu bisa membunuh virus corona hanya dalam waktu satu menit, dan mengucapkan kalimat yang menjadi sorotan.

"Khasiatnya bisa didapat dengan cara lain, yaitu dengan menyuntikannya atau sekadar menjadikannya pembersih?" tanya presiden 73 tahun itu.

Dia menuturkan seperti dilansir AFP Jumat (24/4/2020), cairan itu memberikan banyak kegunaan jika disuntukkan ke dalam paru-paru.

Sejak ucapannya menjadi viral, Trump kemudian mengklarifikasi bahwa dia berbicara kepada awak media, dengan menempatkan "kalimat sarkastis".

Tetapi, pada kenyatannya sang presiden berbicara langsung kepada pejabat Kementerian Keamanan Dalam Negeri yang berada di Gedung Putih, Bill Bryan.

Duduk di samping Bryan adalah penasihat Gedung Putih untuk kesehatan, Dr Deborah Birx dalam memberi pemaparan respons pemerintah atas virus corona.

Selama memberikan keterangan, sang presiden sering berdebat dengan awak media, seperti yang dia lakukan pada Kamis waktu setempat. 

Dalam jumpa pers itu, dia menuding dua jurnalis "fake news", dan mengeluhkan bagaimana media sudah memperlakukannya dengan tidak baik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved