Dampak dan Prediksi Terhadap Korea Utara Jika Kim Jong Un Wafat, Trump Harap Dia Baik-baik Saja
Kondisi buruk akan terjadi, yakni jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China
Rencana tersebut mencakup kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan berskala besar di dalam negara tertutup itu, seperti bencana kelaparan, menurut laporan itu.
Seorang pejabat yang enggan namanya disebut, menggambarkan sebuah prakiraan yang akan terjadi di Korea Utara.
Kondisi buruk akan terjadi, yakni jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China.
Sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana akan mengandalkan negara tetangga China untuk melangkah masuk dan membantu mengelola situasi di Korea Utara.
Karena logistik AS akan mendapat penolakam dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Meskipun Korea Utara tidak membuat jelas siapa yang berpotensi akan menggantikan Kim, beberapa ahli percaya adiknya, Kim yo Jong, akan melangkah sebagai pemimpin berikutnya, menurut media Inggris, The Sun.
Kim yo Jong yang berusia 31 tahun adalah satu-satunya figur terpenting dalam rezim Korea Utara setelah Kim Jong Un.
Kim yo Jong dipandang sebagai kunci untuk menjaga Dinasti Kim berkuasa di Korea Utara.
Kandidat yang kurang kuat adalah kakak mereka, Kim Jong-Chul.
Dia diabaikan oleh ayahnya karena ia dianggap tidak cerdas secara politis atau tidak cukup kuat untuk melawan musuh-musuh Korea Utara.
Kandidat lain adalah pemimpin nomor 2 saat ini di Korea Utara, Choe Ryong-Hae-yang telah berkembang beberapa tahun terakhir.
Dia tidak menerima perhatian publik tertentu saat kematian ayahnya, Kim Jong-Il.
Meskipun dia menjadi aset kunci dalam mengamankan kepemimpinan Kim Jong-un.
Sumber lain mengatakan kepada Fox, bahwa Korea Utara dapat diperintah oleh kepemimpinan kolektif elit Partai, mirip dengan Uni Soviet setelah masa Joseph Stalin.
Trump Berharap Kim Jong Un Dalam Kondisi Baik-Baik Saja