Virus Corona
Bill Gates Sumbang Rp 3,9 Triliun untuk Penanganan Covid-19, setelah Trump Bekukan Dana WHO
Bill Gates dan sang istri mengumumkan menambah sumbangkan sekira 150 juta dolar USA (Rp 2,3 triliun) melalui yayasan swasta miliknya, Rabu (15/4/2020)
TRIBUNNEWS.COM - Bill Gates dan sang istri mengumumkan menambah sumbangkan sekira 150 juta dolar USA (Rp 2,3 triliun) melalui yayasan swasta miliknya, Rabu (15/4/2020).
Sumbangan dari miliader filantropis tersebut dimaksudkan untuk membantu melawan pandemi virus corona.
Ini adalah partisipasi pendiri Microsoft untuk mengatasi tindakan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan menghentikan dana untuk WHO di tengah krisis yang dihadapi berabgai masyarakat di seluruh dunia.
Baca: Bill Gates dan PBB Angkat Bicara Atas Keputusan Trump Hentikan Dana kepada WHO
Baca: Bill Gates: Wabah seperti Virus Corona Covid-19 Bisa Terjadi setiap 20 Tahun Sekali
Terkait hal ini, Mark Suzman, CEO dari Bil & Melinda Gates Foundation angkat bicara melalui sebuah pernyataan.
"Ini adalah situasi yang 'unik', kami berada dalam posisi 'unik' untuk membantu," kata Suzman yang dikutip Tribunnews dari Politico.
Suzman menambahkan, dengan pengalaman yang dimiliki sejak organisasi dibentuk pada 2000 kemarin, pihak yayasan siap dengan situasi ini.
"Rasanya investasi yang kami buat, pengalaman kami yang terbangun, dan kami peroleh selama dua dekade terakhir, membuat kami siap untuk momen ini," ungkapnya.

Sumbang 250 Juta Dolar USA untuk Pandemi Covid-19
Sebelumnya, yayasan ini telah menjanjikan 100 juta dolar USA pada Februari 2020.
Dengan tambahan 150 juta dolar USA ini, total dana sekira 250 juta dolar USA (Rp 3,9 triliun) dari yayasan Bil Gates dimaksudkan untuk mendukung pengembangan diagnostik, perawatan, dan vaksin virus corona.
Selain itu, dana tersebut juga disumbangkan untuk membantu memperkuat sistem kesehatan Afrika dan Asia Selatan.
"(Terutama) membantu mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari virus corona," tambah rilis yayasan tersebut.
Donald Trump Bekukan Dana untuk WHO
Mengutip CNN, di tengah berbagai pernyataan apakah dia meremehkan krisis pandemi global atau mengabaikan peringatan dari anggota-anggota pemerintahannya tentang potensi keparahan virus.
Trump justru berusaha menyalahkan pihak lain, termasuk WHO dan media berita.