Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Studi ICMR: Virus Corona BtCoV Ditemukan pada 2 Spesies Kelelawar India

Ketika dunia bergulat dengan virus corona, para peneliti telah menemukan keberadaan jenis coronavirus yang berbeda, BtCoV.

pexels.com
ILUSTRASI - Ketika dunia bergulat dengan virus corona, para peneliti telah menemukan keberadaan jenis coronavirus yang berbeda, BtCoV. Menurut studi dari dian Council of Medical Research (ICMR), BtCoV merupakan coronavirus yang ditemukan pada dua spesies kelelawar dari Kerala, Himachal Pradesh, Puducherry dan Tamil Nadu, India 

"Ini masih belum dipahami mengapa hanya CoV tertentu yang dapat menginfeksi orang," kata penelitian itu.

Baca: Virus Corona di Solo: Total Ada Tiga Pasien Suspect Dirawat hingga Kelelawar Dimusnahkan

Baca: Harga Daging Kelelawar di Tomohon Anjlok Gara-gara Virus Corona

Menekankan Pengawasan Proaktif

Lebih jauh, para ilmuwan menekankan perlunya pengawsan proaktif terkait infeksi zoonosis pada kelelawar.

Deteksi dan identifikasi virus semacam itu dari kelelawar juga merekomendasikan survei antibodi lintas bagian (hewan, manusia, domestik).

Demikian pulan, jika situasi epidemiologis menuntut, pengawasan berbasis bukti juga harus dilakukan.

"Sebagai kesimpulan, penelitian kami menunjukkan deteksi CoV kelelawar pada dua spesies kelelawar India," terang Dr Yadav.

"Pengawasan aktif terus-menerus diperlukan untuk mengidentifikasi virus baru yang muncul dengan potensi epidemi," kata Dr Yadav.

Menguraikan studi ini, Dr Yadav mengatakan sampel tenggorokan dan sampel usap dua spesies kelelawar , Rousettus dan Pteropus dari tujuh negara disaring untuk virus corona kelelawar.

Di mana sampel yang representatif dikumpulkan dari Kerala, Himachal Pradesh, Puducherry dan Tamil Nadu diuji positif untuk sementara dari Karnataka, Chandigarh, Punjab, Telengana, Gujarat dan Odisha hasilnya keluar negatif.

Tes reverse-transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dan pengurutan digunakan untuk konfirmasi temuan tersebut.

"Ini adalah studi yang sedang berlangsung untuk memahami prevalensi virus Nipah pada kelelawar," katanya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved