Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Peneliti: Jika Vaksin Corona Tak Segera Ditemukan, AS Mungkin Harus Social Distancing hingga 2022

Para peneliti mengatakan, jika vaksin tidak segera ditemukan, Amerika Serikat mungkin harus menerapkan social distancing hingga 2022.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
IN BOLLING / US ARMY / AFP
Ilustrasi - Para peneliti mengatakan, jika vaksin tidak segera ditemukan, Amerika Serikat mungkin harus menerapkan social distancing hingga 2022. 

Meskipun begitu, peneliti studi menyadari bahwa social distancing yang berkepanjangan dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat negatif pada ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Mereka berharap, penelitian mereka akan membantu mengidentifikasi jalur epidemi melalui pendekatan alternatif.

Temuan mereka juga diharapkan dapat melengkapi cara untuk melawan wabah dan memacu pemikiran lebih lanjut tentang cara pengendalian pandemi.

Padanan istilah social distancing.
Padanan istilah social distancing. (Instagram.com/badanbahasakemendikbud/)

Sebelumnya, Robert Redfield, direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengatakan social distancing dianggap efektif dalam melawan wabah.

Redfield berujar, social distancing termasuk senjata yang paling kuat untuk melawan Covid-19.

"Jika kita bisa memaksimalkan social distancing, kita bisa membatasi penyebaran virus," kata Redfield pada awal April lalu.

Suasana New York yang sepi saat lockdown akibat virus corona.
Suasana New York yang sepi saat lockdown akibat virus corona. (pinterest)

Diketahui, negara-negara bagian di Amerika Serikat telah mengeluarkan perintah untuk tinggal di rumah.

Masyarakat hanya boleh keluar rumah apabila ada urusan atau tugas yang sangat penting.

Warga yang melanggar peraturan pun dikenai hukuman yang bervariasi, tergantung di negara bagian mana hukuman diterapkan.

Di Maine, warga bisa dikenai hukuman hingga enam bulan penjara dan denda hingga 1.000 dolar US jika melanggar perintah untuk tinggal di rumah.

Satu kasus pelanggaran yang pernah terjadi yakni di Florida pada Maret lalu.

Seorang pendeta ditangkap karena terus melakukan pelayanan di tengah wabah.

Dia juga didakwa melakukan pertemuan ilegal dan melanggar aturan darurat kesehatan masyarakat.

Kedua pelanggaran tersebut termasuk pelanggaran ringan tingkat dua.

Baca: Pria 48 Tahun yang Sudah Sembuh dari Virus Corona Meninggal Tiba-tiba karena Gagal Napas

Baca: DATA TERKINI Jumlah Pasien Positif Corona 5.136 Orang Per 15 April 2020, 469 Meninggal, 446 Sembuh

Sementara itu, baru-baru ini, negara-negara di pantai Timur dan Barat mengumumkan pembentukan pakta regional.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan