Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

169 Infeksi Baru jadi Lonjakan Tertinggi di China April Ini, Kasus Impor Picu Sentimen Anti Asing

China mengalami kenaikan jumlah kasus infeksi yang cukup tinggi dalam lima pekan terakhir.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Al Jazeera Youtube
Kasus Impor Timbulkan Anti-Asing 

TRIBUNNEWS.COM - China mengalami kenaikan jumlah kasus infeksi yang cukup tinggi dalam lima pekan terakhir.

Pada Senin (13/4/2020) lalu, pemerintah China mengumumkan bahwa ada penambahan 169 infeksi baru.

Sebagian besar yakni 61 diantaranya adalah kasus asimptomatik atau tanpa gejala.

Sementara itu 98 lainnya adalah kasus impor, yaitu berasal dari orang-orang yang datang dari luar negeri.

Mengutip NPR, jumlah ini adalah yang tertinggi sejak 6 Maret silam. 

Baca: Jangan Pernah Berani Lakukan Vandalisme di Tembok Besar China, Ini Akibatnya

Baca: Wah, Jepang Bersedia Bayar Perusahaan yang Mau Hengkang dari China

Peningkatan ini tentu memicu kekhawatiran baru adanya gelombang kedua pandemi Covid-19 di Negeri Tirai Bambu ini.

Hingga Selasa (14/4/2020) Worldometers mencatat 82.249 kasus infeksi di China sejak awal pandemi ini mucul di Wuhan.

Sementara itu, angka mortalitasnya mencapai 3.341 dan ada 77.738 pasien yang berhasil sembuh.

Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul.
Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. (Hector RETAMAL / AFP)

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki kasus dan jumlah kematian terbesar di dunia.

Dengan angka infeksi lebih dari 585.000 dan kematian melebihi 23.000.

Kasus corona di China memuncak pada pertengahan Februari lalu.

Sedangkan pada awal April ini, Beijing melaporkan satu hari tanpa penambahan kasus sejak awal wabah ini merebak di sana.

Tetapi China mendapati banyak tuduhan menutup informasi terkait krisis kesehatan yang diduga bersumber dari Wuhan, China ini.

Padahal lebih banyak transparansi akan memberikan gambaran jelas pada dunia.

Sehingga negara lain yang terinfeksi punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri dari wabah Covid-19.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved