Tunangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Menangis karena Kekasihnya Dirawat di Rumah Sakit
Tunangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yakni Carrie Symonds dikabarkan bingung dan menangis saat kekasihnya harus menginap di rumah sakit.
TRIBUNNEWS.COM - Tunangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yakni Carrie Symonds dikabarkan bingung dan menangis saat kekasihnya harus menginap di rumah sakit.
Johnson dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit St Thomas di London pada Senin (6/4/2020).
Kondisinya tiba-tiba menurun secara signifikan pada hari Minggu-nya, sehingga penanganan serius harus dilakukan.
Mengutip dari Mirror, dia diberi empat liter bantuan oksigen dan diyakini belum diintubasi untuk ventilator.
Baca: Dilema Kepemimpinan Inggris, PM Boris Johnson Masih Terbaring di ICU karena Covid-19
Baca: Wali Kota di Inggris Dipecat dari Partai karena Sebut PM Boris Johnson Layak Terkena Corona
Tunangannya, Carrie sendiri tengah mengisolasi diri di rumah mereka di London Selatan.
Seorang rekan Carrie mengatakan bahwa tunangan Johnson yang sedang hamil ini menangis setelah tahu kondisi kekasihnya.
Temannya itu berbicara melalui sambungan telepon kepada The Telegraph, dan mengungkapkan hal itu.
"(Carrie) sangat sedih dan prihatin dengan kondisinya," kata temannya itu.
Johnson dan Carrie mulai berpisah tempat sejak PM Inggris itu didiagnosa positif Covid-19.
Dia mengalami gejala ringan pada waktu itu, tepatnya sekitar dua minggu silam.
Kabarnya PM Johnson mengusulkan Carrie sebagai keluarga terdekatnya dalam catatan penanganan medis.
Sehingga tunangannya yang berusia 32 tahun ini yang bisa memutuskan apakah Johnson membutuhkan ventilator atau tidak.
Kabar masuknya PM ke ICU membuat khawatir dan kaget para rekan pemerintahan dan publik Inggris.
Keluarga Kerajaan Inggris mengirim ucapan prihatin dan doa untuk mendukung kesembuhan Johnson.
"Sebelumnya hari ini Ratu mengirim pesan ke Carrie Symonds dan keluarga Johnson."
"Yang Mulia berkata mereka ada dalam pikirannya dan dia berharap Perdana Menteri bisa pulih sepenuhnya dengan cepat," kata pihak Istana Buckingham.

Sementara itu, Pangeran William juga menulis cuitan dukungan kepada PM ini.
"Kami memikirkan Perdana Menteri dan keluarganya, dimana dia mengalami hal yang sama dengan warga Inggris dan orang di dunia ini yang terdampak virus corona," cuitnya.
"Kami berharap dia akan cepat sembuh di situasi yang sulit ini," sambungnya.
Begitu juga yang dilakukan Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri yang ditunjuk sebagai pengganti perdana menteri, Dominic Raab menilai Johnson sebagai figur yang kuat.
"Dia bukan hanya bos kita, dia juga kolega dan teman kita. Semua pikiran kita dengan Perdana Menteri dan keluarganya," katanya.
"Dia akan kembali memimpin kita melalui krisis ini dalam waktu singkat."
Tanggapan Sejumlah Dokter dan Ahli
Dokter di unit ICU, Kishan Rees berharap bahwa Johnson baik-baik saja.
"Menilai dari bagaimana dia memberikan instruksi kepada Dominic Raab, itu tidak terdengar seperti dia telah diintubasi, yang jelas merupakan hal yang baik, dan kami berharap dia baik-baik saja," kata Rees mengutip dari Sky News.
Menurutnya kini Johnson justru akan lebih mudah diawasi kondisinya.

Sementara itu Profesor Derek Hill dari Universitas College London menilai bahwa kondisi Johnson adalah kondisi lumrah para penderita Covid-19.
"Tampaknya jelas bahwa perdana menteri pergi ke rumah sakit karena dia mengalami kesulitan bernafas."
"Tampaknya awalnya dia memakai oksigen dan sadar. Tetapi seperti yang sering terjadi dengan Covid-19, kondisinya sekarang memburuk," jelasnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)