Virus Corona
Jepang Berencana Terapkan Darurat Nasional Terkait Virus Corona Selama 1 Bulan
Dilansir dari Reuters, darurat nasional yang akan berlangsung sekitar 1 bulan ini akan memberikan beberapa wewenang bagi gubernur
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang tengah menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.
Pemerintah Jepang mengambil keputusan untuk menaikkan status keamanan negaranya menjadi darurat nasional.
Baca: 2 Negara Ini Tak Indahkan Imbauan WHO, Tetap Gelar Pertandingan Sepakbola di Tengah Pandemi Covid-19
Melansir Kompas.com, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, keadaan darurat nasional akan berlangsung sekitar 1 bulan.
Sebelumnnya sempat dipertimbangkan berdurasi 6 bulan.
Dilansir dari Reuters, darurat nasional yang akan berlangsung sekitar 1 bulan ini akan memberikan beberapa wewenang bagi gubernur.
Di antaranya meminta orang-orang tetap di rumah dan menutup tempat usaha, tetapi tidak menerapkan lockdown seperti di negara-negara lain.
Sebelumnya stasiun TV Jepang TBS sempat mengabarkan, pemerintah sedang mempertimbangkan periode darurat nasional selama 6 bulan.
Prefektur yang ditunjuk akan memutuskan lamanya waktu untuk tindakan masing-masing.
Aturan ini sebenarnya tidak memiliki landasan hukum formal, sehingga dalam banyak kasus tidak ada hukuman bagi yang mengabaikan aturan.
Baca: Kajari Bantul Berbagi Pengalaman saat Menderita Sakit Akibat Virus Corona Sampai Dinyatakan Sembuh
Penegakan aturan akan lebih mengandalkan desakan dari sesama warga dan demi menghormati otoritas.
Meski begitu, kepatuhan masyarakat dinilai akan meningkat dengan sendirinya seiring ditetapkannya keadaan darurat nasional.
Ajukan paket stimulus 108 triliun yen

Baca: Tidak Semua 639 Jenazah yang Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Jakarta Positif Virus Corona
Bersamaan dengan pengumuman keadaan darurat nasional, Shinzo Abe juga mengusulkan pengadaan paket stimulus sebesar 108 triliun yen (sekitar Rp 16,5 kuadriliun).
"Kami berencana mengumumkan keadaan darurat secepatnya besok setelah mendengarkan pendapat panel penasehat," kata Abe pada wartawan, dikutip dari AFP Senin (6/4/2020).
Dia menambahkan, pemerintah akan meluncurkan paket stimulus senilai sekitar 108 triliun yen untuk meredam kerugian, di negara perekonomian terbesar ketiga dunia tersebut.
Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura juga menyerukan untuk tetap tenang.
Nishimura menerangkan, warga di kawasan yang nantinya ditetapkan dalam kondisi darurat tidak perlu panik dan kabur ke daerah lain, karena justru bisa meningkatkan risiko penularan.
Abe akan segera menentukan area mana yang ditetapkan dalam kondisi darurat dan berapa lama waktunya.
Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka kemungkinan akan menjadi prioritas. Prefektur Hyogo juga dicakup dalam deklarasi tersebut.
Baca: Meninggal Dunia, Ahli Seksologi Naek L Tobing Dinyatakan Positif Virus Corona
Hingga Senin (6/4/2020) jumlah kasus virus corona di Jepang mencapai 3.654 kasus secara keseluruhan, baik yang aktif maupun sudah pulih atau meninggal.
Korban meninggal sebanyak 85 jiwa sedangkan pasien sembuh berjumlah 575 orang, menurut data dari Worldometers.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sempat Pertimbangkan Durasi 6 Bulan, Darurat Nasional Jepang Akan Sekitar 1 Bulan