Virus Corona
Tiongkok Beri Penghormatan Bagi Korban Covid-19, Heningkan Cipta Selama 3 Menit
Tiongkok memberikan penghormatan untuk korban wabah virus corona dengan mengheningkan cipta selama tiga menit.
TRIBUNNEWS.COM - Tiongkok memberikan penghormatan untuk korban wabah virus corona dengan mengheningkan cipta selama tiga menit.
Hari penghormatan tersebut diumumkan di China pada Sabtu (4/4/2020) untuk menghormati lebih dari 3.300 orang meninggal karena Covid-19.
Pada pukul 10.00 waktu setempat (03.00 GMT), orang-orang berdiri diam selama tiga menit, wujud penghormatan terakhir kepada korban meninggal dunia.
Melansri BBC, mobil, kereta api, dan kapal membunyikan klaksonnya.
Baca: Update Corona 5 April 2020: Jumlah Kasus Aktif di Indonesia Lebih Banyak daripada China
Baca: UPDATE Corona Global, Sabtu 4 April Jam 18.00 WIB: Kasus Positif Covid-19 Perancis Lampaui China
Sirene serangan udara berbunyi ketika bendara setengah tiang dikibarkan.
Lalu lintas di Wuhan, pusat penyebaran pandemi di China menyala merah selama tiga menit.

Penghormatan kepada Para Martir dan Tenaga Medis
Pemerintah China mengatakan ini merupakan kesempatan memberikan penghormatan kepada para martir.
Termasuk 14 tenaga medis yang meninggal karena berjuang melawan virus corona.
Mereka termasuk Li Wenliang, seorang dokter di Wuhan yang meninggal karena Covid-19 setelah ditegur oleh pihak berwenang karena berusaha memperingatkan orang lain tentang penyakit ini.
"Saya merasa sangat sedih tentang kolega dan pasien kami yang meninggal," kata seorang perawat China yang merawat pasien virus corona kepada kantor berita AFP.
"Kuharap mereka bisa beristirahat dengan baik di surga," tambahnya.
Mengenakan bunga putih yang disematkan di dada mereka, Presiden Cina Xi Jinping dan pejabat pemerintah lainnya memberikan penghormatan diam-diam di Beijing.

Festival Qingming
Peringatan hari Sabtu bertepatan dengan festival Qingming tahunan.
Festival ini merupakan momen di mana jutaan keluarga Tiongkok menghormati leluhur mereka.
Melonggarkan Lockdown
Dalam beberapa minggu terakhir, China telah mulai melonggarkan lockdown perjalanan dan jarak sosial.
Meyakini bahwa hal itu telah mengendalikan keadaan darurat kesehatan.
Akhir pekan lalu, sebagian Wuhan dibuka kembali setelah lebih dari dua bulan diisolasi.
Pada hari Sabtu, Cina melaporkan 19 kasus baru coronavirus, turun dari 31 hari sebelumnya.
Komisi kesehatan China mengatakan 18 dari kasus itu melibatkan para pelancong yang datang dari luar negeri.
Ketika negara itu berjuang untuk mengendalikan kasus-kasus yang datang dari luar negeri.
Baca: Rusia Perpanjang Lockdown, Sejumlah Penerbangan Ditangguhkan, Warga Amerika Tertahan di Bandara
Baca: Seorang Ibu Beri Nama Corona dan Covid untuk Bayi Kembarnya Saat Lockdown, Lambangkan Bahagia
China untuk sementara waktu melarang semua pengunjung asing, bahkan jika mereka memiliki visa atau izin tinggal.
Sebelumnya, kasus pertama virus corona terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir 2019 lalu.
Sejak saat itu, virus tersebut mulai menyebar luas ke berbagai negara.
Hingga saat ini, virus corona telah menginfeksi lebih dari satu juta orang dan membunuh sekira 60.000 orang di hampir 200 negara.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)