Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Italia Perpanjang Masa Lockdown Hingga Paskah

Pemerintah Italia akan memperpanjang masa lockdown untuk menekan penyebaran wabah corona (Covid-19).

Editor: Sanusi
AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis bergantian beristirahat saat bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Pemerintah Italia akan memperpanjang masa lockdown untuk menekan penyebaran wabah corona (Covid-19).

Setidaknya lockdown akan diperpanjang sampai musim Paskah pada April mendatang.

Langkah ini akan diambil mengingat masa lockdown pertama akan berakhir pada Jumat (3/4/20200

"Akan memperpanjang lockdown, setidaknya sampai Paskah. Pemerintah akan mengambil ini," ujar Menteri Kesehatan Roberto Speranza dalam sebuah pernyataan pers, seperti dilansir Reuters dan Channel News, Selasa (31/3/2020).

Baca: Warga Jakarta Barat yang Berhasil Sembuh dari Corona Terus Bertambah

Baca: Karantina Wilayah DKI Jakarta, Anies Baswedan Minta 5 Sektor Ini Tetap Jalan di Tengah Virus Corona

Kementerian Kesehatan tidak memberikan tanggal rinci untuk Lockdown yang akan diperpanjang pemerintah.

12 April

Untuk diketahui Minggu Paskah jatuh pada 12 April tahun ini.

Italia didominasi umat Katolik Roma dan Vatikan, sebagai pusatnya.

Italia berada di bawah lockdown selama tiga minggu, dengan sebagian besar toko, Bar dan restoran ditutup.

Warga pun dilarang keluar rumah kecuali untuk membeli kebutuhan pokok.

Italia adalah negara yang memiliki angka kematian tertinggi di dunia.

Total kasus kematian mencapai 11.591 sejak wabah muncul di daerah utara Italia, pada 21 Februari lalu.

Korban meninggal telah meningkat 812 orang dalam 24 jam terakhir.

Kemudian jumlah kasus baru naik hanya 4.050, kenaikan terendah sejak 17 Maret.

Sehingga total kasus mencapai 101.739.

Habiskan Waktu di Rumah

Sebelumnya Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan kepada warganya untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah.

Pemerintah Italia telah mengambil kebijakan Lockdown untuk 60 juta penduduknya sejak 12 Maret lalu. Sejak itu masyarakat dilarang berkumpul dan sebagian besar toko tertutup.

Polisi pun melakukan penjagaan dan operasi terhadap mereka yang masih berkeliaran di jalanan. Polisi memeriksa dokumen dan menayakan alasan mereka ke luar rumah.

Jumlah kasus meninggal di Italia melampaui kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di China, per Kamis (19/3/2020) waktu setempat.

Saat itu tercatat total kematian mencapai 3.405 setelah laporan baru sebanyak 427 orang meninggal pada Rabu (18/3/2020).

China melaporkan 3.245 orang meninggal sejak kasus pertama pada akhir tahun lalu.

Terlihat pula hiruk pikuk truk tentara mengirimkan peti mati pada Kamis(19/3/2020) ke pemakaman di kota Italia Utara.

Pemakaman yang berlangsung 30 menit itu dilakukan untuk menghindari penularan melalui kerumunan.

Para petugas pengubur memakai perlengkapan lengkap, yang menutup dari kepala sampai kaki.

Perdana Menteri Giuseppe Conte meminta warga Italia untuk disiplin dan mentaati aturan lockdown.

Sejumlah langkah sudah ditempuh Italia untuk menghentikan penyebaran virus corona. Diantaranya pemerintah Italia sudah melakukan pembatasan perjalanan ke Italia, menutup Restoran, Bar dan hampir semua toko kecuali untuk toko makanan dan laboratorium kimiawan.

"Pemerintah melakukan yang terbaik, kita berada dalam perang melawan musuh yang tak terlihat," kata pemilik Roma toko Delicatessen Roberto Castroni.

Sejauh ini Otoritas Kesehatan Italia mencatat peningkatan kasus virus corona menjadi 15.113 dari 12.462 sebelumnya.

Dalam serangkaian langkah untuk menghentikan penyebaran virus corona, Gereja Katolik Roma telah memeintahkan penutupan seluruh gereja pada Kamis (13/3/2020).

Ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern yang akan berlaku untuk lebih dari 900 gereja paroki dan situs bersejarah di ibukota Italia.(Channel News Asia/Reuters/AFP)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved