Minggu, 5 Oktober 2025

AS Mengutuk Serangan Rudal Balistik Terhadap Arab Saudi

AS mengutuk upaya terbaru milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman yang menargetkan kota-kota Arab Saudi dengan rudal balistik, Minggu (29/3/2020).

Kolase Tribunnews-SPA
Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara koalisi Arab yang dipimpin Saudi yang mendukung pemerintah Yaman yang sah, menunjukkan kepada media pada hari Minggu bagian-bagian dari rudal Houthi yang ditembak jatuh di atas Riyadh pada malam sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM - AS mengutuk upaya terbaru milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman yang menargetkan kota-kota Arab Saudi dengan rudal balistik, Minggu (29/3/2020).

Terkait hal ini, Duta Besar AS untuk Arab Saudi, John Abizaid angkat bicara.

Dalam pernyataannya, John Abizaid menyoroti situasi global saat ini yang tengah memerangi pandemi virus corona.

"Ketika dunia berfokus pada memerangi pandemi Covid-19 dan menyelamakan nyawa," ucap John Abzaid yang dilansir Arab News.

"Houthi berfokus melakukan 'pekerjaan' Pasukan Pengawal Revolusi Islam-Quds dengan menyerang warga sipil tak berdosa," tegasnya.

"Kami berharap, mereka yang terluka dalam serangan dapat segera pulih sepenuhnya," paparnya.

Baca: Covid-19 di Arab Saudi: 1.299 Kasus Positif, 8 Orang Meninggal, 66 Orang Sembuh

Baca: Belajar dari Arab Saudi Tangani Corona, 1.000 Lebih Kasus Berbanding 8 Kematian

Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara koalisi Arab
Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara koalisi Arab yang dipimpin Saudi yang mendukung pemerintah Yaman yang sah, menunjukkan kepada media pada hari Minggu bagian-bagian dari rudal Houthi yang ditembak jatuh di atas Riyadh pada malam sebelumnya.

Pemberontak Houthi

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, yang mengutip dari VoA, pemberontak Houthi sering menembakkan rudal ke Arab Saudi, yang sebagian besar tidak mencapai Ibu Kota.

Serangan rudal itu terjadi pada peringatan kelima intervensi Arab Saudi di Yaman, ketika Riyadh berusaha memulihkan pemerintah negara yang diakui secara internasional itu.

Ketika koalisi mulai membom pada tahun 2015, pemberontak Houthi dan sekutu mereka sudah terlibat dalam perang saudara dengan pemerintah yang didukung Saudi yang mereka usir dari Ibu Kota Yaman.

Dikutip dari Aljazeera, Houthi yang berpihak Iran-Yaman melawan koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tak berawak melintasi perbatasan, kebanyakan di sasaran militer dan sipil di dekatnya, tetapi juga di Riyadh.

Riyadh berada di sekitar 1.000 kilometer utara perbatasan dengan Yaman, dan upaya serangan terakhir di Ibu Kota Arab Saudi tersebut pada Juni 2018 lalu.

Baca: Arab Saudi Cegat Rudal yang Melintas di Atas Riyadh, 2 Warga Sipil Luka-luka

Baca: Putra Mahkota Arab Saudi Telepon Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita

Melukai Warga Sipil

Masih melansir Arab News, dalam serangan tersebut, dua warga sipil dilaporkan mengalami luka-luka ringan akibat puing-puing berjatuhan.

Untuk diketahui, Pertahanan Udara Arab Saudi berhasil mencegat dua rudal balistik yang lewat di atas Ibu Kota Kerajaan, Riyadh, dan Kota Selatan Jizan, Sabtu (28/3/2020).

Lebih lanjut, Juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, Kolonel Turki Al-Malki buka suara.

Al-Malki mengatakan, serangan rudal tersebut menunjukkan ancaman nyata yang ditimbulkan Houthi dan rezim Iran yang mendukung mereka.

Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara koalisi Arab yang dipimpin Saudi yang mendukung pemerintah Yaman yang sah, menunjukkan kepada media pada hari Minggu bagian-bagian dari rudal Houthi yang ditembak jatuh di atas Riyadh pada malam sebelumnya.
Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara koalisi Arab yang dipimpin Saudi yang mendukung pemerintah Yaman yang sah, menunjukkan kepada media pada hari Minggu bagian-bagian dari rudal Houthi yang ditembak jatuh di atas Riyadh pada malam sebelumnya. (Kolase Tribunnews-SPA)

Baca: Perubahan Jadwal Timnas Indonesia Melawan Thailand, Vietnam dan UEA

Baca: Sebelum Lawan Thailand dan UEA, Timnas Indonesia Bakal Gelar TC Lagi

UEA Juga Mengutuk Serangan

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal GCG, Dr Naif bin Falah Al-Hajrah mengatakan, serangan teroris tidak hanya menyasar Arab Saudi.

Serangan teroris, menurut Dr Naif juga menghantam keamanan dan stabilitas Teluk.

CGC mendukung smeua langkah yang akan diambil Kerajaan terkait mempertahankan wilayahnya dan melindungi warganya.

Dr Naif menyerukan kepada masyarakat untuk memikil tanggung jawabnya dalam melawan tindakan tersebut.

Lebih jauh, UEA juga mengutuk serangan itu.

UEA mengatakan pihaknya berdiri dengan Kerajaan melawan setiap ancaman terhadap keamanan dan stabilitasnya.

UEA menambahkan, serangan itu mengancam persatuan global terhadap pandemi Covid-19.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved