Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

UPDATE Korban Meninggal Akibat Virus Corona di Perancis Tembus 1.696 Orang

Kenaikan jumlah kematian tersebut tercatat drastis, yakni 27 persen, setelah pemerintah menerapkan lockdown.

AFP/PATRICK HERTZOG
Anggota polisi Prancis berjalan di stasiun di mana pasien yang terkena coronavirus (Covid-19) akan dipindahkan dengan TGV (kereta berkecepatan tinggi) medis di Strasbourg, Prancis pada Kamis (26 Maret 2020). Sebuah kereta api berkecepatan tinggi yang diolah ( TGV), yang harus mengevakuasi dua puluh pasien yang terinfeksi coronavirus untuk meringankan rumah sakit yang benar-benar jenuh di wilayah Prancis Alsace, tiba Rabu malam di Strasbourg (timur laut). (AFP/Patrick HERTZOG) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Otoritas kesehatan Perancis melaporkan 365 kematian baru pasien infeksi virus corona (COVID-19) pada Kamis (26/3/2020).

Dengan begitu, kini totalnya menjadi 1.696 orang meninggal. Kenaikan jumlah kematian tersebut tercatat drastis, yakni 27 persen, setelah pemerintah menerapkan lockdown.

Pada konferensi pers, Direktur Jenderal Kesehatan Jerome Salomon menambahkan, jumlah kasus ingfeksi juga meningkat menjadi 29.155, atau naik 16 persen dalam waktu 24 jam.

Salomon mengatakan 3.375 orang berada dalam kondisi kritis.

Sebelumnya Presiden Perancis Emmanuel Macron memberlakukan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus corona (Covid-19). Lockdown diberlakukan selama dua pekan.

Demikian diumumkan Emmanuel Macron pada Selasa (17/3/2020) dini hari waktu setempat.

Atas kebijakan itu, Perancis telah menutup restoran, bar dan sekolah.

Presiden mengatakan, masyarakat harus tinggal di rumah kecuali, jika untuk membeli bahan makanan, perjalanan untuk bekerja, latihan atau perawatan medis.

Baca: Hari Ini Tidak Ada Pelaksanaan Shalat Jumat di Masjid Agung Kudus

Ia pun menegaskan, 'siapapun melanggar pembatasan, di tempat untuk setidaknya dua minggu ke depan, akan dihukum.'

"Saya tahu kebijakan ini belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi keadaan menuntut itu," kata Macron.

Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona

"Kami tidak sedang melawan tentara lain atau bangsa lain. Tapi musuh ada, tak terlihat, sukar dipahami, tetapi semkain menyebar."

Baca: Kurs Rupiah Pagi Ini Menguat ke Rp 16.105 Per Dolar AS

Menurut dia, langkah ini diperlukan setelah terlalu banyak orang mengabaikan peringatan sebelumnya dan berbaur di Taman dan sudut jalan selama akhir pekan. Mereka mempertaruhkan kesehatan sendiri dan orang lain.

Di Perancis, virus koroner telah membunuh 148 orang dan yang terinfeksi lebih dari 6.600 orang.

Kerahkan Tentara

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved