Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Para Ahli Khawatirkan Hoaks yang Menyebar di Irak di Tengah Wabah Covid-19

Berbagai negara berjuang menemukan obat untk covid-19 dan ahli khawatir dengan semakin merebaknya berita hoaks di tengah kekhawatiran pandemi global

nadolu
Outlet media Irak melaporkan perusahaan farmasi lokal menemukan obat yang dapat mengobati coronavirus. 

Ia menegaskan, Pioner tidak pernah mengklaim telah menemukan pengobatan untuk Covid-19.

Bahkan tidak ada yang berusaha untuk melakukannya.

"Perusahaan kami tidak menemukan pengobatan," ungkap Yusuf.

"Seperti yang disebutkan dalam siaran pers kami, upaya kami fokus pada memberikan obat anti-malaria ke pasar Irak," tambahnya.

"Setelah beberapa penelitian global menunjukkan, obat anti-malaria mungkin efektif mengobati Covid-19," tegasnya.

Beredar Pesan Hoax Soal Cara Mencegah Corona, Ini Cara yang Benar
Beredar Pesan Hoax Soal Cara Mencegah Corona, Ini Cara yang Benar (Freepik, Kominfo)

Yusuf menambahkan, pihak Pioneer belum berusaha menemukan pengobatan untuk Covid-19.

"Karena misi semacam itu membutuhkan sejumlah sumber daya besar yang tidak tersedia saat ini," tuturnya.

Yusuf juga menyoroti media yang menyebarkan laporan tidak akurat dan informasi salah untuk menjadi yang pertama menyampaikan berita.

Baca: Sebar Video Hoaks Pasien Corona 01 di Lampung Meninggal, NS Terancam 3 Tahun Penjara

Baca: [HOAX] Kabar Pasien Positif Corona asal Belanda Sempat Dirawat di Malang Bulan Januari, RS Membantah

Bahaya Informasi HOAKS

Terlepas dari berita yang tampaknya menyimpang, media Irak melaporkan, perusahaan farmasi Irak lainnya bernama Samaraa juga menemukan obat untuk Covid-19, Selasa (24/3/2020).

Menanggapi klaim tersebut, penelti farmasi Irak, Ram Kubaisi mengatakan, informasi HOAKS dapat membuat situasi Irak jauh lebih buruk.

"Sangat penting untuk menghindari HOAKS dan laporan tidak akurat," ungkap Kubaisi kepada Al Jazeera.

"Kami tahu bahwa menemukan perawatan membutuhkan sumber daya dan waktu, tidak kurang dari satu tahun," terangnya.

Menurut Kubaisi, penyebaran berita HOAKS dapat membuat orang mengambil tindakan mencegahan yang kurang serius dan membuat virus semakin sulit dikendalikan.

Terlepas dari upaya ini, pihak berwenang Irak berjuang menekan orang-orang agar tetap berada di dalam rumah.

Baca: Dua Roket Menghantam Pangkalan Militer Irak yang Tampung Pasukan AS dan Pelatih NATO

Baca: Presiden Irak Barham Salih Tunjuk Perdana Menteri Baru

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved