Virus Corona
Sempat Ditutup Akibat Wabah Corona, Sekolah di Jepang Segera Dibuka Lagi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang akan membuka kembali sekolah usai penutupan akibat wabah virus corona.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang akan membuka kembali sekolah usai penutupan akibat wabah virus corona beberapa waktu lalu.
"Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi telah memutuskan untuk memberi tahu Dewan Pendidikan Nasional dan pedoman lainnya pada tanggal 24 Maret besok agar sekolah secepatnya dibuka kembali," kata sumber Tribunnews.com, Senin (23/3/2020).

Sedangkan anak-anak dan siswa yang diidentifikasi memiliki kontak serta terinfeksi atau dekat dengan korban virus Corona, diminta untuk menahan diri dan tidak bersekolah dulu.
Menteri Pendidikan Koichi Hagiikuda telah mengindikasikan bahwa ia tidak akan terus meminta penutupan sekolah di seluruh tempat di Jepang setelah menerima rekomendasi berdasarkan usulan dari Pertemuan Para Ahli Pendidikan.
Baca: Intip Foto-foto Pemotretan Terbaru Nia Ramadhani bersama Rekan Sosialitanya The Weekend
Baca: 225 Tim Medis Bakal Tangani Pasien Corona di Wisma Atlet
Pedoman tersebut menuliskan bahwa ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk agar dihindari.
Demikian pula banyak orang yang berdesakan dan untuk menghindari tumpang tindih dari tiga kondisi berbicara dan vokalisasi pada jarak pendek, agar dihindari pula.
Perlu untuk membuka ventilasi dan memberikan jarak.
Selain itu juga menjelaskan penggunaan masker selama percakapan, anak-anak dan siswa yang telah diidentifikasi sebagai kontak yang terinfeksi atau memiliki kedekatan dengan terinfeksi, diminta untuk menangguhkan kehadiran.
Selain itu, ketika melakukan acara sekolah seperti upacara masuk, langkah-langkah diambil untuk memastikan bahwa tiga kondisi tidak tumpang tindih, dan konten maupun metode dirancang sehingga tiga kondisi tidak tumpang tindih saat melakukan kegiatan klub (sekolah).
Di sisi lain, ketika sekolah melakukan penutupan sementara setelah semester baru, jika sekolah terinfeksi anak-anak, siswa atau guru, pemerintah daerah akan memperhitungkan secara komprehensif adanya gejala dan penyebaran infeksi di masyarakat.
Baca: Intip Peluang di Tengah Turunnya Valuasi Pasar Modal, Anargya Aset Manajemen Luncurkan 2 Reksa Dana
Baca: Sensus Penduduk Online 2020 di sensus.bps.go.id, Simak Panduan Pengisian Datanya
Selain membuat keputusan dengan berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan Amerika Serikat, selain memaksakan belajar di rumah agar tidak menyebabkan keterlambatan belajar yang signifikan, pihak kementerian juga akan menetapkan hari sekolah segera agar secepatnya murid di Jepang bisa bersekolah kembali.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]