Minggu, 5 Oktober 2025

Penuturan Pasien Covid-19 di Alaska, Sempat Lakukan Perjalanan dan Gejala Bronkitis Ringan

Seorang pria pasien Covid-19 asal Ketchikan Alaska menuturkan pengalamannya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Twitter/Ryan Hobbs
Gempa dahsyat di Alaska membuat jalanan terbelah 

Bahkan dia juga meminta maaf kepada kondisinya yang membuat khawatir lingkungan kerjanya.

Brown sendiri dianjurkan untuk melakukan karantina pribadi selama dua minggu.

Otoritas kesehatan Ketchikan mengatakan bahwa sebenarnya seseorang perlu beberapa gejala agar bisa dites corona.

Itulah yang dialami Brown, sebab hasil tesnya menunjukkan dia mengalami bronkhitis ringan.

"Mirip dengan bronkitis ringan," ungkap Brown.

Sebelumnya, seorang pilot kargo di Bandara International Ted Stevens terinfeksi wabah asal China ini.

Dia merupakan pasien pertama Covid-19 di Alaska.

Kepala petugas medis Alaska, Anne Zink menyebut pria ini dalam kondisi stabil dan sedang menjalani karantina.

Dilansir Live Science, negara dengan salju sepanjang tahun ini sudah mengantongi 12 kasus Covid-19.

Konfirmasi terakhir adalah pada Jumat (20/3/2020).

Sembilan dari kasus ini terkait perjalanan, dan tiga lainnya tidak terkait perjalanan.

Laboratorium Alaska telah melakukan lebih dari 500 tes COVID-19 pada Jumat lalu.

Sampai saat ini, pemerintah Alaska telah memberlakukan sejumlah kebijakan terkait pandemi global ini.

Salah satunya adalah menutup semua restoran, bar, tempat pembuatan bir, dan kafe.

Hal yang sama juga dilakukan pada semua teater, pusat kebugaran, arena bowling dan ruang bingo.

Bahkan untuk orang yang baru saja datang dari negara terjangkit Covid-19, harus melakukan karantina pribadi selama 14 hari.

Selain itu bila bepergian keluar harus menjaga jarak sejauh enam kaki dari orang sekitarnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved