Virus Corona
Perancis Kemungkinan Perpanjang Masa Isolasi Setelah Banyak Warga Melanggarnya
Karantina selama dua minggu di Perancis demi membendung penyebaran virus corona kemungkinan akan diperpanjang.
TRIBUNNEWS.COM - Karantina selama dua minggu di Perancis demi membendung penyebaran virus corona kemungkinan akan diperpanjang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh pejabat berwenang Perancis pada Kamis (19/3/2020).
Dilaporkan, banyak orang Perancis yang melanggar imbauan untuk karantina sendiri selama 14 hari.
Melansir Straits Times, sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Perancis Christophe Castaner mengecam tindakan bodoh yang melanggar aturan karantina di rumah.
Penduduk Perancis telah diperintahkan oleh Presiden Emmanuel Macron agar tinggal di rumah sejak Selasa (17/3/2020).

Kecuali memiliki perjalanan penting, seperti pergi ke dokter, berjalan-jalan dengan anjing, atau pergi untuk menyendiri.
Pemerintah Perancis juga mengeluarkan larangan pertemuan apa pun untuk mencegah penyebaran virus corona.
Lebih lanjut, orang Perancis bisa pergi bekerja hanya jika bekerja di rumah tidak memungkinkan.
Baca: TERBARU Sakit Perut Bisa Jadi Tanda Awal Idap Corona, Tidak Hanya Demam & Batuk, Ini Penjelasan Ahli
Baca: 2.629 Petugas Kesehatan Italia Terinfeksi Virus Corona
Melanggar Aturan Karantina
Namun, laporan berita menunjukkan sekelompok orang berjalan-jalan di taman.
Disebutkan, mereka juga mengabaikan jarak aman antar individu.
Menteri Dalam Negeri, Christophe Castaner menuduh orang-orang meremehkan risiko virus corona.
"Ada orang yang berpikir bahwa mereka adalah pahlawan zaman modern dengan melanggar aturan sementara, mereka sebenarnya bodoh," kata
Christophe Castaner kepada radio Europe 1.
Sebelumnya, beberapa pejabat telah menyerukan batasan yang lebih ketat untuk menekan penyebaran virus corona.
Polisi Paris pun mempertimbangkan penutupan trotoar tepi sungai.
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Ini yang Dilakukan Kementerian ATR/BPN
Baca: Tito Karnavian Apresiasi Bima Arya yang Sukarela Isolasi Diri setelah Positif Corona
Diketahui, wilayah Bordeaux telah lebih dulu melakukan langkah tersebut.
Macron pada Kamis (19/3/2020) mendesak perusahaan dan pekerja untuk melanjutkan kegiatan mereka sesuai dengan peraturan keselamatan kerja
selama krisis corona ini.
Perlu 2-4 Minggu Karantina
Lebih lanjut, Dr Genevieve Chene yang mengepalai badan kesehatan umum Prancis buka suara.
Genevieve mengatakan perlu dua hingga empat minggu karantina agar wabah corona dapat dikendalikan secara maksimal.
"Sangat mungkin bahwa memang perlu untuk memperpanjang (karantina) agar penekanan penyebaran maksimal," ungkap Genevieve.
Ia menambahkan, untuk mengurangi penyebaran virus corona bergantung pada waktu dan penyesuaian diri orang terhadap tindakan karantina.
Genevieve menyebut, puncak (infeksi corona) di Perancis kemungkinan terjadi di pertengahan atau akhir Mei 2020 mendatang.
Baca: UPDATE Korban Tewas Virus Corona Menyentuh Angka 10.046
Baca: Sosiolog UI Ungkap 3 Upaya Pencegahan Penularan Virus Corona, Apa Saja?
Pantai dan Jalur Pendakian Ditutup
Lebih lanjut, untuk menekan wabah corona, pantai dan jalur pendakian di sepanjang pantai Atlantik di wilayah Morbihan, Brittany ditutup pada Kamis (17/3/2020).
"Sejumlah besar orang (yang berada) di sepanjang pantai, berisiko menyebarkan virus," ungkap pejabat tinggi pemerintah wilayah tersebut.
Untuk diketahui, akses ke seluruh pantai Mediteriana juga ditutup.
"Kami melihat terlalu banyak orang di pantai," kata Kepala Daerah Pierre Dartout kepada AFP.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)