Virus Corona
Korban Tewas Akibat Virus Corona di Italia Nyaris 3.000 Orang, Lockdown Diperpanjang
Penutupan sekolah dan langkah-langkah lain di Italia seperti larangan kehadiran penggemar di acara olahraga, berlangsung hingga 3 April.
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Perdana Menteri Giuseppe Conte memperpanjang langkah-langkah lockdown alias penguncian di Italia untuk menahan penyebaran virus corona baru.
Dia memberlakukan lockdown secara nasional mulai 12 Maret, penutupan sebagian besar bisnis dan larangan pertemuan publik di Italia sampai 25 Maret.
Sementara, penutupan sekolah dan langkah-langkah lain, seperti larangan kehadiran penggemar di acara olahraga, berlangsung hingga 3 April.
"Langkah-langkah yang telah kami ambil harus melampaui batas waktu sebelumnya," kata Conte kepada surat kabar Corriere della Sera seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Conte mengacu pada penutupan banyak bisnis dan sekolah serta larangan "kegiatan individu". "Kami telah menghindari keruntuhan sistem, lewat fungsi tindakan pembatasan," ujar dia.
Baca: Rupiah Nyaris Sundul Rp 16.000 Per USD, Menko Airlangga: Ikuti Mekanisme Pasar Dulu
Perdana Menteri menyatakan harapan bahwa Italia akan mencapai puncak wabah virus corona dalam beberapa hari ke depan dan melihat penurunan tingkat infeksi Covid-19.
Baca: BI Rogoh Kocek Rp 195 Triliun untuk Tahan Kemerosotan Rupiah
Tapi, Conte memperingatkan, "Kita tidak akan bisa segera kembali ke kehidupan seperti sebelumnya, bahkan setelah yang terburuk (dari wabah virus corona) berakhir".
Pandemi virus corona menewaskan 475 orang di Italia hanya pada Rabu (18/3), korban terburuk di satu negara dalam satu hari, menurut hitungan resmi yang dipublikasikan kemarin.
Sebanyak hampir 3.000 orang telah meninggal karena virus corona di Italia, hampir sebanyak di China, negara pertama yang mendeteksi Covid-19 pada akhir Desember lalu.
Laporan Reporter SS Kurniawan
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Korban tewas virus corona hampir 3.000 orang, Italia perpanjang lockdown