China Bagi Pengalaman Pengobatan TCM pada Iran untuk Perangi Covid-19

TRIBUNNEWS.COM - Sukarelawan medis China dikirim ke Teheran, Iran untuk berbagi pengalaman penggunaan pengobatan tradisional Tiongkok (TCM).

Diketahui, penerapan TCM di Tiongkok diklaim efektif mencegah kasus-kasus disebabkan oleh Covid-19.

Mulai dari level ringan, berkembang hingga menjadi parah.

Melansir Global Times, TCM dipromosikan di antara pengobatan pasien Covid-19 di negara Timur Tengah.

Lebih jauh, Masyarakat Palang Merah China (RCSC) dilaporkan telah mengirim tenaga medis ke Iran dan Irak.

Para tenaga medis itu dikirim untuk membantu memerangi Covid-19.

Presiden RCSC Chen Zu menambahkan, para tenaga medis juga dikirim ke Italia.

Diketahui, rumah sakit dan pejabat Iran meminta tim medis CHina memberikan dokumen tetang pengalaman klinis terapi plasma dan TCM konvensional.

Iran mengatakan akan melakukan uji klinis sebelum mendorong maju dengan TCM.

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Gao Fu juga menghadiri konferensi itu.

Gao Fu mengatakan para ahli China akan mengumpulkan makalah terkini tentang pengalaman klinis dan skema terapi China, dan menerjemahkannya ke bahasa Persia untuk Iran.

Baca: Anies Baswedan Singgung Simulasi Virus Corona dengan Skenario Terburuk, 2 Minggu 6000 Kasus

Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia: 34 Terinfeksi Covid-19, 4 Pasien Sembuh, dan 1 Orang Meninggal

Efek Signifikan

Wakil Direktur Rumah Sakit Afiliasi Universitas Kedokteran Cina Shaanxi, Lei Genping buka suara soal keuntungan TCM.

Menurut pemaparannya, efek penyembuhan dari pengobatan TCM luar biasa dalam mengobati pasien Covid-19.

Kapten Tim Medis itu mendukung rumah sakit darurat Jiangxia Fangcang Wuhan yang merupakan satu-satunya rumah sakit darurat TCM di China.

Diketahui, rumah sakit tersebut menerima pasien dengan kasus Covid-19 ringan.

Di rumah sakit darurat lainnya, persentase kasus ringan yang berubah menjadi 5 hingga 13 kasus.

Sementara tidak ada satu pun dari 564 kasus yang diterima di rumah sakit Jiangxia Fangcang menjadi parah, kata Lei.

Baca: Majelis Tinggi Jepang Memasukkan Virus Corona dalam Revisi UU Darurat Influenza

Baca: Jubir Presiden Imbau Jangan Bombastis Infokan Corona ke Masyarakat, Fadli Zon: Lebih Baik Apa Adanya

Kapten tim medis yang mendukung Wuhan dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Cina Guangzhou, Wen Minyong angkat bicara.

Ia mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa (10/3/2020), area rawat inap tim medisnya menangani 119 pasien yang diterima, dan 109 di antaranya telah dipulangkan setelah menerima perawatan TCM.

Sisanya diharapkan akan habis dalam dua hari ke depan.

"Sebagian besar pasien kami memiliki gejala parah dan kritis, dan kami mengubah kasus mereka menjadi ringan dan menyembuhkan mereka (setelah perawatan)," kata Wen.

Berbeda dengan kedokteran Barat, TCM tidak membunuh virus, tetapi mengembalikan fungsi organ dan memperkuat sistem kekebalan untuk melawan virus.

Informasi Terbaru Virus Corona

Update informasi terbaru pasien wabah virus corona atau Covid-19 pada Kamis (12/3/2020) pagi pukul 10.30 WIB.

Melansir Corona Virus, sejak mewabahnya virus hingga kini, ada 126.205 kasus dikonfirmasi.

Ada sekira 4.627 orang yang meninggal akibat wabah virus corona.

Sementara itu, 68.240 orang dinyatakan sembuh dari wabah virus corona.

Virus Covid-19 kini mewabah hingga 123 negara di dunia.

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Baca: Cara Penangan Toko di Itali untuk Hadapi Virus Corona

Baca: Aktor Tom Hanks & Rita Wilson Positif Virus Corona, Unggahan Terbaru Instagramnya Curi Perhatian

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.

Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.

Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.

Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)