Virus Corona
12 Ribu Orang di Italia Positif Corona, 827 orang Meninggal
Italia terus berjibaku melawan virus corona. Tercatat Kamis (12/3/2020), ada 12.462 orang positif dengan angka kematian menyentuh 827 orang.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Italia terus berjibaku melawan virus corona. Tercatat Kamis (12/3/2020), ada 12.462 orang positif dengan angka kematian menyentuh 827 orang.
Dilaporkan pasien baru kasus virus Covid-19 pada Rabu kemaren, bertambah 2.313 dan menjadi peningkatan tertinggi selama kasus itu terjadi di Italia.
Italia juga menjadi epicentrum covid-19 di benua Eropa.
Baca: WHO Nyatakan Corona sebagai Pandemi, Apakah Pengertiannya ?
Baca: Tidak Jadi Dipulangkan, 2 Pasien Positif Virus Corona Tunggu Hasil Lab Kedua
Di benua biru itu total kasus positif ada 22.307 dengan angka kematian 930 orang.
Italia menjadi negara kedua penyebaran covid-19 terbesar setelah China.
Mereda
Sementara, di pusat penyebaran virus Hubei, China seperti dilansir dari AFP, otoritas kesehatan setempat melaporkan pada Rabu (11/3) hanya ada 15 kasus baru, padahal covid-19 telah menyebar di lebih dari 100 negara.
Dari peta persebaran Covid-19, Coronavirus Covid-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, Kamis (12/3/2020) pukul 16.00 WIB, tercatat di China ada 80.932 kasus positif covid-19, angka kematian mencapai 3.056 orang, serta pasien sembuh sebanyak 50.316 orang
Tutup Semua Toko
Sejumlah langkah dilakukan pemerintahan Sergio Mattarella untuk menangkal Covid-19.
Otoritas setempat bersepakat untuk melindungi 60juta warga, dengan pengumumkan sejumlah aturan. Mulai dari membatasi perjalanan warga, melarang pertemuan, meliburkan sekolah dan universitas, sampai melarang toko buka, selain apotek dan toko kebutuhan makanan.
Perdana Menteri Giuseppe Conte berharap warga tak panik untuk berbondong-bondong membeli bahan makanan.
"Terima kasih untuk semua orang Italia yang berkorban. Kita buktikan kita adalah bangsa yang hebat, "kata Conte saat mengumumkan penutupan seluruh toko di Italia, Rabu kemarin.
WHO Tingkatkan Status Virus Corona Jadi Pandemi Global
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menetapkan wabah virus Corona sebagai pandemi global, Rabu (11/3/2020).
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, istilah itu digunakan sekarang lantaran terdapat kekhawatiran mendalam atas Covid-19.
Dilansir BBC.com, istilah pandemi digunakan untuk penyakit menular yang menyebar dari orang ke orang secara signifikan dan berkelanjutan di banyak negara.
Pandemi terakhir kali terjadi pada 2009, yaitu flu babi.
WHO berharap, penetapan virus Corona sebagai pandemi akan mengubah cara negara dalam menangani wabah.
Beberapa negara berjuang dengan kekurangan kapasitas. Ada yang berjuang dengan kekurangan sumber daya. Beberapa negara lainnya berjuang dengan kurangnya tekad," kata Tedros.
Dia menambahkan, WHO meminta semua negara untuk melakukan tindakan penanganan sebagai berikut.
- Mengaktifkan dan meningkatkan mekanisme tanggap darurat
- Berkomunikasi dengan masyarakat tentang risiko dan bagaimana masyarakat dapat melindungi diri mereka sendiri
- Menemukan, mengisolasi, menguji, dan mengobati setiap kasus Covid-19 dan melacak setiap kontak
"Kami tidak bisa mengatakannya cukup keras, cukup jelas, atau cukup sering. Semua negara dapat mengubah arah pandemi ini," tutur Tedros. (AFP, BBC, Channel News Asia)