Virus Corona
Cerita Penderitaan Pasien Virus Corona Sebelum Akhirnya Sembuh: Batuk-batuk Seperti Mau Mati
Cerita Pasien Virus Corona sebelum Akhirnya Sembuh: 'Batuk-batuk Seperti Mau Mati'
Ketika Ye hanya dirawat di rumah setelah kunjungan keduanya ke rumah sakit, tanpa tahu apakah dia terkena virus corona atau tidak, saudara lelakinya dan neneknya juga mulai menunjukkan gejala yang sama.
Dalam semalam, kondisi Ye memburuk ke titik yang dia pikir akan mati.
"Saya pikir saya mengetuk pintu neraka," katanya.
Baca: Kenali Gejala Awal Infeksi Virus Corona
Baca: Cara Sederhana Menangkal Virus Corona Menggunakan Ramuan Empon-empon Khas Nusantara
Ye kembali ke rumah sakit setelah suhunya melonjak hingga 39 derajat Celcius.
Dokter memberinya tetes infus dan memberikan Kaletra, obat kombinasi yang digunakan untuk mengobati HIV yang telah menunjukkan beberapa keberhasilan dalam memerangi virus corona.
Suhunya akhirnya turun menjadi 37 derajat.
Seminggu setelahnya, Ye tampaknya mencapai titik balik.
Kondisi Ye terus membaik ketika ia akhirnya mendapatkan salah satu test kit pada 29 Januari, yang mengkonfirmasi bahwa dia memang terkena virus.
Doktermemberinya obat antiviral Aluvia selama lima hari dan mengirimnya kembali ke apartemennya untuk karantina, mengingat karena rumah sakit tidak memiliki cukup tempat tidur untuk menampungnya.
Di hari kesembilan, atau pada tanggal 7 Februari, serangkaian tes asam nukleat kembali dilakukan.
Ye dinyatakan negatif, tetapi bukan berarti Ye sudah sembuh total.
Setelah ada laporan bahwa bahkan pasien yang dites negatif bisa kembali kritis, pemerintah setempat mengkarantina Ye di sebuah hotel yang telah berubah menjadi rumah sakit darurat.
Polisi berjaga di luar untuk mencegah siapa pun pergi atau masuk.
Ye akhirnya diizinkan pulang lima hari kemudian, mengakhiri perjuangannya selama lebih dari tiga minggu.
Ia bersyukur dirinya berhasil sembuh.