Perang di Suriah
33 Tentara Turki Tewas dalam Serangan Udara Suriah di Idlib
Sekira 33 tentara Turki tewas dalam serangan udara oleh pasukan pemerintah Suriah di provinsi barat laut Idlib.
Antonio mengatakan tanpa adanya tindakan, risiko eskalasi lebih besar tumbuh per jam.
Ketika pertempuran berkecamuk, dilansir dari Al Jazeera, PBB mengatakan mereka memiliki konsekuensi bencana kemanusiaan.
Baca: Tentara yang Didukung Turki Merebut Kembali Kota Utama di Idlib Suriah
Setidaknya, 134 warga sipil, termasuk 44 anak-anak terbunuh pada Februari 2020 ini.
Sekolah dan rumah sakit juga dilaporkan hancur.
Diketahui, 11 orang tewas ketika serangan udara menghantam sebuah sekolah.
PBB menerangkan, tujuh di antara korban tewas merupakan anak-anak.

NATO Mengutuk Serangan
Melalui juru bicaranya, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengeluarkan pernyataan.
Ia mengutuk serangan udara tanpa pandang bulu oleh rezim Suriah dan pasukan Rusia.
Jens mendesak de-eskalasi dilakukan oleh semua pihak agar semua merasa aman dari situasi berbahaya tersebut.
Lebih jauh, negara-negara anggota NATO akan bertemu pada hari Jumat untuk mengatasi krisis ini.

Satu Juta Warga Terlantar
Dikutip dari Kompas.com, hampir satu juta warga sipil terlantar di Idlib.
Mereka terlantara sejak Desember 2019 lalu.
Diketahui, Rusia membantu pemerintah Suriah dalam pertempuan melawan pasukan Turki yang didukung pemberontak Suriah.
Lebih jauh, PBB menyebut situasi yang terjadi sebagai krisis kemanusiaan terburuk.
Baca: Turki Bersumpah Mengusir Pasukan Suriah Keluar dari Idlib
Baca: Tentara yang Didukung Turki Merebut Kembali Kota Utama di Idlib Suriah
Baca: Pasukan Turki Kembali Memasuki Al-Nayrab Idlib Selatan di Tengah Pertempuran Sengit
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)