Virus Corona
Pertempuran Melawan Virus Corona, China Keluarkan Larangan Perdagangan dan Konsumsi Binatang Liar
Sebagai bentuk upaya menekan wabah virus, China mengatakan akan melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar.
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona telah merebak ke 37 negara per Selasa (25/2/2020) ini.
Wabah yang pertama kali dideteksi muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu kini menjangkit lebih dari 79 ribu kasus.
Tak heran, China melakukan berbagai antisipasi agar virus Covid-19 itu tidak semakin meluas.
Belum lama ini China kabarnya melarang perdagangan dan memakan binatang liar dalam pertempuran melawan wabah virus corona.

Dikutip dari South China Morning Post, China mengatakan akan melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar.
Sebagai bentuk upaya menekan wabah virus, industri bernilai miliaran dolar yang mempekerjakan jutaan orang itu dikabarkan ditutup.
Sebagian besar peneliti percaya virus corona berasal dari hewan pasar ke inang manusia.
Kemudian bermutasi dan lalu menginfeksi orang lain.
"Sejak wabah Covid-19, makan hewan liar dan ancaman besar yang tersembunyi bagi kesehatan masyarakat dari praktik tersebut telah menarik perhatian luas," kata Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, lapor penyiaran negara CCTV, Senin.
Laporan tersebut menerangkan, keputusan untuk melarang konsumsi hewan liar termasuk tindakan keras terhadap perdagangan satwa liar ilegal.

Ditegaskan, keputusan tersebut demi melindungi kesehatan masyarakat.
Laporan tersebut mengatakan bahwa larangan tersebut akan segera berlaku.
Lebih jauh, World Health Organization (WHO) mengatakan 70 persen patogen penyebab penyakit global yang ditemukan dalam 50 tahun terakhir berasal dari hewan.
Para pecinta lingkungan dan pelestari alam liar menyambut larangan perdagangan dan konsumsi hewan liat itu.
Sementara itu, komentator lain mengatakan pemerintah perlu memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan yang menjalankan peternakan untuk hewan-hewan tersebut.
Baca: Wabah Virus Corona Menjangkit 37 Negara per Selasa, 25 Februari: Irak dan Oman Konfirmasi Kasus
Baca: Mewabah di 35 Negara, 2.624 Orang Dipastikan Meninggal Dunia karena Virus Corona