Virus Corona
Korban Meninggal Akibat Virus Corona Bertambah Jadi 1.665 Orang di China
Jumlah korban meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19) bertambah menjadi 1.665 orang di China per Minggu (16/2/2020).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Jumlah korban meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19) bertambah menjadi 1.665 orang di China per Minggu (16/2/2020).
Jumlah ini bertambah setelah 142 orang meninggal karena virus ini.
Selain itu lebih dari 68.000 orang sekarang telah terinfeksi COVID-19.
Baca: Rio Motret Beri Klarifikasi Soal Komentar Duduk Syahrini yang Diduga Sindir Luna Maya
Komisi kesehatan Provinsi Hubei melaporkan terdapat 139 kematian baru di wilayah itu.
Di tempat berbeda, Organisasi kesehatan dunia atau WHO menargetkan vaksin corona tersedia dalam 18 bulan.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang & Petir Besok, Senin 17 Februari
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus pada sesi konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada Selasa (11/2).
Tedros menambahkan, untuk bisa menemukan virus bernama resmi Covid-19 itu memerlukan pengembangan penelitian yang cukup memakan waktu.
Baca: Abash Akui Ada Komentar Netizen yang Buat Lucinta Luna Marah: Tapi Banyak yang Diketawain Dia
Saat ini lebih dari 400 peneliti dari seluruh dunia berusaha menemukan vaksin.
"Vaksin pertama untuk Coronavirus ditargetkan tersedia dalam 18 bulan, namun kita tetap maksimal dalam penanganan dan pencegahan wabah. Para ilmuwan, perusahaan swasta dan pemerintah di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona baru," ungkapnya pada Rabu (12/2/2020).
Kasus Kematian Pertama di Luar China Terjadi di Filipina
Diketahui, kasus kematian pertama di luar China terjadi di Filipina.
Seorang pria asal China berusia 44 tahun, meninggal dunia di rumah sakit pemerintahan di Manila pada Minggu kemarin (2/2/2020).
Penyebaran virus corona juga telah dikonfirmasi di lebih dari 15 negara, dengan jumlah 148 kasus positif terinfeksi.
Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kambodja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, dan Nepal.