Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Takut Tertular Virus Corona, Warga Singapura Jauhi Tenaga Medis, Muncul Aksi Keprihatinan di Medsos

Warga Singapura mengunggah berbagai ucapan terima kasih kepada para tenaga medis yang berada di garis depan dalam menangani wabah virus corona.

Editor: Hasanudin Aco
Strait Times/Kevin Lim
Masyarakat menggunakan masker di rumah sakit pusat penyakit menular di Singapura pada 28 Januari 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Warga Singapura mengunggah berbagai ucapan terima kasih kepada para tenaga medis yang berada di garis depan dalam menangani wabah virus corona.

Pesan tersebut mereka sampaikan dalam tulisan tangan, terkait dengan perayaan Valentine.

Singapura telah melaporkan adanya 50 kasus virus, dan pemerintah telah meningkatkan langkah-langkah untuk mendeteksi dan menahan penyebarannya.

Berbagai kalangan, termasuk diantaranya anak-anak sekolah, menggunakan media sosial untuk berbagi pesan cinta dan dukungan mereka, untuk membantu menyemangati moral para tenaga medis.

Ucapan terimakasih dari salah satu akun pengguna media sosial @missnio.
Ucapan terimakasih dari salah satu akun pengguna media sosial @missnio. ()

Wally Tham adalah salah seorang yang berada di balik grup Facebook @StandUpForSG, sebuah laman yang didedikasikan untuk masalah-masalah sosial Singapura, di situlah pertama kali gagasan tersebut disuarakan pada minggu lalu.

Ia mengatakan kepada BBC bahwa ia mendengar tentang kemungkinan diskriminasi yang dihadapi beberapa tenaga medis dan ingin memulai gerakan untuk mengatasinya, menggunakan tagar #braveheartsg.

"Saya membaca soal orang-orang Singapura yang keluar dari lift atau turun dari kereta, jika ada orang yang mengenakan seragam medis, karena takut dan paranoia bahwa mereka mungkin terkena virus corona.

"Jadi bagi saya ini tentang mengatasi kecemasan orang-orang.

"Gagasan saya memunculkan #braveheartsg sebagai tagar, karena kita harus memiliki hati yang berani.

"Kita membutuhkan keberanian, kita harus berani, dan sekarang siapa lagi yang melakukan itu selain para petugas kesehatan," katanya.

"Kalian adalah pahlawan sejati untuk masa depan Singapur," tulis Felicia Lim ()

Tagar, yang telah digunakan lebih dari 5.000 kali sejak Sabtu (8/2), bahkan sudah di-mention Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di laman Facebook-nya.

"Mari kita semua melaksanakan tugas kita untuk membantu dan menyemangati satu sama lain. Bersama-sama, kita akan mengatasi masa-masa sulit ini dan tampil lebih kuat," tulisnya.

Kekhawatiran akan krisis wabah Sars tahun 2003 silam, yang mengakibatkan ratusan orang terinfeksi dan puluhan lainnya meninggal, masih tersisa kuat di negara kecil tersebut.

Meski wabah Covid-19 ini tampaknya tidak terlalu parah, pemerintah Singapura berupaya keras untuk menangani kecemasan warganya dengan mendorong warga Singapura untuk bersatu.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved