Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Peneliti Meragukan Indonesia Masih Nol Korban Virus Corona, WHO Cek Standar Kesehatan Indonesia

Sejumlah peneliti khawatir, penyebaran virus corona tidak terdeteksi di Indonesia. Jika itu benar adanya, maka potensi epidemi lebih besar.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ifa Nabila
Hollywood Reporters
ILUSTRASI - Hasil penyelidikan Kemenkes soal WN China yang positif Corona setelah berlibur dari Bali. 

TRIBUNNEWS.COM - Sampai detik ini, belum ada kasus novel corona yang terdeteksi di Indonesia.

Beberapa kabar pasien yang dirawat karena dugaan virus corona di beberapa rumah sakit juga dipastikan negatif.

Padahal, peneliti memprediksi akan ada banyak korban virus corona di Indonesia.

Lantaran jarak Indonesia ke China terhitung dekat.

Fakta ini membuat sejumlah peneliti khawatir, penyebaran virus corona tidak terdeteksi di Indonesia.

Jika itu benar adanya, maka potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.

Seorang Ahli Epidemiologi dari Harvard TH Chan School of Public Health, Marc Lipsitch mengungkapkan mungkin saja ada kasus di Indonesia tapi tidak terdeteksi.

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujarnya dilansir VOA News via Kompas.com.

Ilustrasi virus corona tak hanya menyerang secara fisik, namun juga secara psikis. Untuk itu pemerintah China juga memberikan layanan psikologis bagi warganya.
Ilustrasi virus corona tak hanya menyerang secara fisik, namun juga secara psikis. Untuk itu pemerintah China juga memberikan layanan psikologis bagi warganya. (Twitter/XHNews)

Menurut Lipsitch, sistem kesehatan Indonesia mungkin tidak dapat mendeteksi COVID-19 ini.

Dia mengatakan ini berdasarkan pada penelitiannya.

Menurut penelitiannya, bahwa virus corona kemungkinan sudah ada di Indonesia.

Namun, tidak satu pun dari studi ini yang melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh para ahli lain di luar tim.

Baca: Alasan WHO Beri Nama Resmi COVID-19 untuk Virus Corona Baru, Tak Cantumkan Wuhan atau China

Kendati demikian, para peneliti yang dihubungi VOA menganggap temuan virus corona mungkin sudah ada di Indonesia itu masuk akal.

Alasannya, jumlah korban di China terus meningkat.

Tapi, di luar China justru kemungkinan jumlah korban berkurang.

Ini yang kemudian membuat para ahli kesehatan di dunia kebingungan.

WHO Pastikan Deteksi COVID-19 Indonesia Sesuai Standar

Sebenarnya, kondisi ini menjadikan Indonesia masih aman dari ancaman wabah virus corona yang menyebar dari Wuhan, China.

Namun di sisi lain, ketiadaan kasus virus corona di Indonesia juga mengkhawatirkan.

Bahkan peneliti beranggapan, pola deteksi virus corona Indonesia tak sesuai standar WHO.

Baca: POPULER Virus Corona Tidak Masuk ke Indonesia, WHO & Ahli Harvard Justru Cemas

Namun, anggapan ini ditepis pihak World Health Organization (WHO).

Medical Officer WHO, Dr Vinor Kumar Bura beberapa hari lalu datang ke Indonesia dan berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan terkait hal ini.

Menurutnya, Indonesia sudah memenuhi standar pemindaian virus corona, Wuhan.

"Berdasarkan proses, prosedur dan juga fasilitas kami mengonfirmasi Indonesia memiliki peralatan yang memadahi untuk mendeteksi virus corona."

"Dan laboratorium yang tersedia memungkinkan untuk melakukan itu (deteksi virus)," jelasnya dilansir dari tayangan Youtube Kompas.com Selasa, (11/2/2020).

Vinor pun menjelaskan hasil pertemuannya tadi, bahwa Indonesua sudah memeriksa sejumlah sampel.

"Dan mereka telah memeriksa 60 sampel hingga minggu ini."

"Telah terkonfirmasi tidak ada yang positif virus corona," ujarnya.

Dia kembali menegaskan, Indonesia telah memiliki peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi kami percaya, laboratorium Indonesia memiliki kapabilitas dan petugas lab yang mumpuni."

Alasan Indonesia Masih Belum Terpapar Corona

Menurut Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono ada sejumlah kondisi yang menyebabkan Indonesia tak ikut terwabah corona.

Salah satunya adalah kondisi imunitas masyarakat Indonesia.

"Saya enggak yakin kalau (Indonesia) enggak ada kumannya, kumannya mungkin sudah ada, tapi orang Indonesia lebih sehat," kata Anung di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020) dikutip dari Kompas.com.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2020).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2020). (Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com)

Anung juga mengungkap pernyataan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto bahwa sistem kekebalan tubuh yang bisa menghindarkan tubuh dari penyakit.

"Sebagaimana yang Pak Menteri (Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto) selalu mengatakan, daya tahan tubuh kita imunitas itulah yang bisa menolong kita," jelasnya.

Anung mengimbau, agar masyarakat terus menjaga kesehatannya.

Bisa dilakukan dengan makan teratur, istirahat yang cukup, dan berolahraga.

Vitamin juga perlu, tetapi tidak boleh terlalu berlebihan juga.

"Dalam kerangka herbal, kalau kita meyakini angka antioksidannya sudah banyak ya itulah yang sebenarnya kita lakukan."

"Tidak perlu kita membeli antioksidan untuk dikonsumsi secara khusus untuk mencegah ini," ujar Anung.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri/Fitria Chusna Farisa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved