Virus Corona
Akibat Virus Corona, Ribuan Hewan Peliharaan Terlantar di Rumah karena Pemiliknya Tak Bisa Pulang
Akibat Virus Corona, Ribuan Hewan Peliharaan Terlantar di Rumah karena Pemiliknya Tak Bisa Pulang
"Mereka sangat takut pada orang. Rumah-rumah berantakan di mana-mana. Saya pikir ada puluhan ribu hewan peliharaan yang terperangkap di Wuhan," ujarnya.
Hewan peliharaan yang berhasil diselamatkan kemudian ditempatkan di rumah sukarelawan atau disimpan di rumah aslinya.
Jika para hewan dibiarkan di rumahnya, para relawan nantinya akan mengirim makanan dan menyediakan air secara teratur.
"Saya memiliki lebih dari 100 hewan peliharaan di rumah saya sekarang," ujar dokter hewan tersebut.
Relawan lain dari Wuhan Pet Life Online, Huang Jiaqi, yang berkuliah di Universitas Teknologi Wuhan, mengatakan ia telah menyelamatkan hewan peliharaan dari tujuh rumah sejauh ini.
"Ada seorang pemilik yang membiarkan jendela terbuka saat mereka meninggalkan rumah," ucapnya.
"Dua kucingnya melompat keluar jendela dan berada di atas generator AC."
"Saya membawa mereka kembali ke dalam. Sebelum saya meninggalkan rumah."
"Saya selalu berhati-hati menghitung jumlah hewan peliharaan di sana untuk memastikan mereka semua aman dan sehat."

Selain Wuhan Pet Life Online, ada kelompok lain yang memiliki tugas sama, yaitu Wuhan Indigenous Cats.
Ewan sang ketua, mengatakan kelompoknya adalah yang pertama di Wuhan yang menyediakan layanan penyelamatan setelah adanya lockdown.
“Grup QQ kami memiliki 5.000 pemilik kucing. Kami meluncurkan layanan ini setelah beberapa pemilik hewan peliharaan berkata mereka membutuhkan bantuan karena mereka tidak bisa pulang,” katanya.
“Kami telah melayani sekitar 500 rumah tangga sejauh ini, ada 400 permintaan lagi yang menunggu dikerjakan."
"Relawan kami memiliki mobil. Bergantung pada permintaan pemilik, beberapa kucing bisa diangkut ke rumah teman pemilik atau klinik hewan peliharaan untuk tinggal sementara."
Ewan mengatakan kebijakan pemerintah baru-baru ini membuat pekerjaan penyelamatan mereka menjadi lebih sulit.
"Pada tanggal 1 Februari, sebuah perintah dari pemerintah menyatakan semua toko hewan peliharaan dan klinik harus tutup," katanya.