Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Tak Evakuasi Warganya, Pakistan Akui China Punya Fasilitas Medis Terbaik untuk Hadapi Corona

Utusan Pakistan mengatakan bahwa rumah sakit lokal China lebih siap untuk menangani wabah virus corona yang mematikan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
SCMP/Xinhua
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. 

TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Utusan Pakistan mengatakan bahwa rumah sakit lokal China lebih siap untuk menangani wabah virus corona yang mematikan.

Hal itu membuat Pakistan tidak akan mengevakuasi mahasiswanya di tengah wabah tersebut, tidak seperti negara lainnya yang mencari cara untuk membawa pulang warganya.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (3/2/2020), Utusan Pakistan untuk China Naghmana Hashmi mengatakan pihaknya tidak memiliki fasilitas memadai untuk menangani wabah ini.

Baca: Australia Konfirmasi Pasangan asal China Positif Terinfeksi Corona

Baca: Menkes: 3 WNI di Wuhan yang Batal Pulang ke Indonesia karena Tidak Lolos Screening Kesehatan

"Rumah sakit Pakistan tidak memenuhi standar yang diperlukan untuk merawat seorang pasien yang didiagnosis dengan virus corona," ujar Hashmi.

Menurutnya, China memiliki fasilitas medis terbaik untuk menangani pasien yang menderita penyakit ini.

Hashmi menyampaikan, Pakistan berkomunikasi intensif dengan para pejabat China untuk memastikan keamanan para siswa asal Pakistan selama berada di Wuhan, provinsi Hubei, yang menjadi pusat penyebaran wabah.

Ia menambahkan, keempat orang Pakistan yang didiagnosis menderita virus tersebut pun kondisinya kini sudah mulai pulih.

Hashmi menampik laporan yang menyebut bahwa Kedutaan Besar Pakistan untuk China mengabaikan panggilan telepon dari keluarga para siswa.

Ia juga menegaskan para siswa tidak terlantar dan memiliki stok makanan yang cukup di Wuhan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Pakistan Zafar Mirza mengatakan sebelumnya bahwa Pakistan tidak akan meniru beberapa negara lain yang telah memutuskan menarik warganya keluar dari China.

"Kami ingin bertindak secara bertanggung jawab, agar tidak menjadi alasan penyebaran virus corona secara global," tulis Mirza dalam akun Twitter pribadinya.

Ia menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tidak merekomendasikan dilakukannya evakuasi.

Sebaliknya, warga negara Pakistan akan diizinkan pulang setelah dikarantina selama dua pekan dan menerima sertifikat yang menyatakan bahwa mereka tidak terinfeksi virus.

Tanggapan pemerintah Pakistan terhadap wabah itu pun menuai kecaman dari para politisi oposisi, seperti yang dilakukan Senator Mushahid Ullah Khan.

Ia menuduh Kedutaan Pakistan di China tidak cukup aktif.

Keputusan untuk tidak mengevakuasi siswa khususnya, telah memicu banyaknya keluhan di media sosial.

Dalam sebuah video yang viral, seorang siswa Pakistan menunjukkan bagaimana ratusan siswa India dievakuasi menggunakan bus dari Wuhan.

Siswa itu menyatakan Pakistan melakukan hal yang memalukan jika tidak mengambil tindakan yang sama.

Perlu diketahui, penyebaran virus corona diduga dimulai dari Wuhan, sebuah kota yang berada di provinsi Hubei yang telah menewaskan lebih dari 300 orang di seluruh China.

Setelah menyebar ke 22 negara, saat ini ada lebih dari 17.000 kasus virus corona terkonfirmasi terjadi di seluruh dunia.

Seorang laki-laki di Filipina tewas akibat virus ini pada hari Minggu kemarin, hal ini menandai kematian akibat virus corona yang dikonfirmasi terjadi di luar China.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved