Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Apple Menutup Semua Toko di Daratan China untuk Melindungi Karyawan dari Serangan Virus Corona

Karena kekhawatiran atas penyebaran virus corona, Apple Inc mengatakan akan menutup semua toko resminya di China samapai 9 Februari 2020.

Editor: Wulan Kurnia Putri
Business Insider
Apple kembali menutup tokonya di China untuk melindungi karyawannya dari serangan virus corona yang menewaskan lebih dari 100 orang di China. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban terinfeksi dan korban meninggal dunia akibat virus corona terus meningkat.

Karena kekhawatiran atas penyebaran virus corona tersebut, Apple Inc mengatakan akan menutup semua toko resminya di China sampai 9 Februari 2020.

"Karena kehati-hatian dan berdasarkan saran terbaru dari para ahli kesehatan terkemuka."

"Kami menutup semua kantor perusahaan, toko, dan pusat kontak kami di daratan China hingga 9 Februari," kata Apple, dikutip Tribunnews dari Reuters.

Awal pekan ini, Apple telah menutup tiga toko di China karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona.

Sebelumnya, Starbucks Corp dan McDonald's Corp juga telah menutup toko mereka sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona.

Pasar Seafood Huanan diduga bukan menjadi satu-satunya penyebab virus corona mewabah.
Pasar Seafood Huanan diduga bukan menjadi satu-satunya penyebab virus corona mewabah. (Twitter @muiyixiao)

Para perusahaan tersebut meminta karyawan mereka untuk bekerja dari rumah dan menghentikan perjalanan bisnis yang tidak penting pada minggu pertama Februari.

Apple tetap bergantung pada China untuk penjualan ponsel maupun pasokan dan manufaktur.

Banyak pabrik di Provinsi Hubei, termasuk pabrik yang dijalankan oleh AB InBev dan General Motors Co, untuk sementara waktu menangguhkan produksi karena virus corona.

CEO Apple Tim Cook mengatakan, perusahaan sedang mengerjakan rencana mitigasi untuk menghadapi kemungkinan kerugian produksi dari pemasoknya di Wuhan.

Diketahui, Kota Wuhan sebagai tempat virus corona berasal merupakan tempat bagi beberapa pemasok Apple.

Update Jumlah Korban Virus Corona

Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.

Dikutip dari thewuhanvirus.com, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 304 orang.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 259 orang pada Sabtu (1/2/2020).

Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini telah menginfeksi sekira 14.548 orang dari yang sebelumnya 11.921 orang.

Namun, ada sekira 332 orang yang dinyatakan sembuh dari virus ini.

Hampir semua kematian terjadi di Hubei, tempat dimana virus tersebut muncul pertama kali di pasar hewan di Wuhan.

Virus corona ini memiliki masa inkubasi 14 hari.

Tanda-tanda terjangkit virus corona bisa menyebar sebelum gejala muncul.

Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 27 negara.

Ke 27 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.

Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.

Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Pilipina, Finlandia, Swedia, India, dan Sri Lanka.

Dikutip dari Reuters, akibat penyebaran virus corona ini, China menghadapi puncak keterasingan.

Hal tersebut lantaran negara-negara lain melakukan pembatasan perjalanan, maskapai menunda penerbangan, dan pemerintah mengevakuasi warganya.

Hal tersebut berisiko memperburuk pelambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

27 negara telah meloporkan lebih dari 130 kasus, namun belum ada yang fatal.

Sebagian dari mereka adalah orang yang baru-baru ini bepergian ke atau berkunjung dari Hubei.

World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global pada Jumat (31/1/2020).

Meski demikan, WHO mengatakan pembatasan perdagangan dna perjalanan global tidak diperlukan.

Namun, beberapa negara merespons kekhawatiran penyebaran virus corona dengan meningkatkan kontrol perbatasan.

Singapura, Amerika Serikat dan Australia telah mengumumkan untuk melarang warga negara asing yang baru-baru ini berada di China memasuki wilayah mereka.

Sementara Rusia telah memberlakukan pembatasan visa dan akan mulai mengevakuasi warga Rusia.

Jerman telah melakukan evakuasi terhadap lebih dari 100 orang warganya pada Sabtu (1/2/2020).

Selain itu, Indonesia hari ini Minggu (2/2/2020) juga melakukan evakuasi kepada 243 WNI.

Sementara itu, Amerika Serikat telah mengonfirmasi kasus kedelapan dari virus corona di negara tersebut, Sabtu.

Pentagon mengatakan, akan menyediakan perumahan bagi orang-orang yang datang dari luar negeri yang mungkin perlu dikarantina.

Negara ini juga telah memperkenalkan karantina wajib bagi warga yang datang dari Hubei.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved