Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Virus Corona, Australia akan Evakuasi Warganya dari Wuhan dan Diisolasi Di Pulau Christmas

Perdana Menteri Scott Morrison menyampaikan pernyataannya pada Rabu waktu setempat bahwa pihaknya menyiapkan langkah serius dalam menghadapi virus ini

Penulis: Fitri Wulandari
DEXA
Ilustrasi pencegahan penularan virus Corona. 

TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Pemerintah Australia menanggapi serius penyebaran wabah virus corona dan mengaku akan mengevakuasi warganya dari Wuhan, China, dengan memberlakukan karantina kepada mereka yang terjangkit virus di sebuah pulau terpencil.

Pada pulau tersebut, otoritas Australia ini telah mengoperasikan pusat penahanan imigrasi.

Baca: Alasan China Airlines Minta Penumpang Bawa Tempat Minum Sendiri

Dikutip dari laman The Washington Post, Rabu (29/1/2020), Perdana Menteri Scott Morrison menyampaikan pernyataannya pada Rabu waktu setempat bahwa pihaknya menyiapkan langkah serius dalam menghadapi virus ini.

Ia menyatakan bahwa Australia telah bekerja sama dengan pemerintah China untuk mengevakuasi warganya yang terisolasi dan rentan terinfeksi virus di provinsi Hubei, lokasi di mana kota Wuhan berada.

Para warga yang dievakuasi ini nantinya akan dipindahkan ke Pulau Christmas, sebuah wilayah Australia yang berjarak ratusan mil dari daratan di Samudra Hindia.

Di pulau ini, Australia diketahui telah mengoperasikan fasilitas penahanan kontroversial bagi para pencari suaka.

Hingga kini belum jelas berapa banyak orang yang akan dievakuasi.

Kendati demikian, para pejabat Auatralia menyebut bahwa ada sekitar 600 warga Australia yang terdaftar di provinsi Hubei.

Baca: Puncak Virus Corona Diperkirakan Capai 7-10 Hari, Setelahnya Tak Ada Peningkatan Besar

"Prioritas akan diberikan kepada kaum muda dan orang tua," kata Morrison kepada awak media di Canberra, Australia, Rabu waktu setempat.

"Siapapun yang dievakuasi dari Wuhan akan diangkut ke Pulau Christmas, mungkin (diisolasi) hingga 14 hari. Namun itu menyesuaikan dengan saran medis yang kami terima nantinya," tegas Morrison. (Fitri Wulandari)

Belum pernah ke Wuhan, warga Jepang terjangkit virus corona 

Pemerintah Jepang mengkonfirmasi penularan virus corona pertama antar manusia pada Selasa (28/1/2020).

Seperti yang dilansir SCMP, seorang sopir bus berusia 60-an dinyatakan terinfeksi virus corona kemarin (28/1/2020) bersama 3 orang lainnya.

Sopir bus tersebut tidak pernah pergi ke Wuhan, namun ia sempat menyopiri para turis yang berasal dari sana.

Terinfeksinya sopir bus tersebut menambah jumlah total pasien dengan virus corona di Jepang, yaitu menjadi 7 orang per Rabu (29/1/2020).

Pemerintah telah meningkatkan upaya untuk mencegah virus corona menyebar lebih jauh di Jepang, dengan menerapkan langkah-langkah mengkarantina pasien.

Sopir bus yang terinfeksi bulan ini mengangkut wisatawan yang berasal dari Wuhan dua kali, kata Menteri Kesehatan Katsunobu Kato.

Turis dari Tiongkok tiba di Bandara Narita Jepang. Banyak
Turis dari Tiongkok tiba di Bandara Narita Jepang. Banyak pengunjung dari negara itu telah membatalkan rencana perjalanan karena penyebaran virus corona.

Ia membawa 31 penumpang dari Osaka ke Tokyo tanggal 8-11 Januari.

Ia lalu melakukan perjalanan kembali dari 12 hingga 16 Januari dengan 29 penumpang, ungkap seorang pejabat dari Departemen Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan.

Saat itu, tidak ada turis yang menunjukkan gejala infeksi yang jelas.

Para turis tersebut kini telah kembali ke China.

Sopir bus mengalami gejala-gejala termasuk batuk pada 14 Januari.

Ia pergi ke rumah sakit di Nara tiga hari kemudian tetapi tidak didiagnosis dengan pneumonia hingga hari Sabtu (18/1/2020).

Saat ini si sopir dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Kementerian Kesehatan juga mengkonfirmasi dua kasus lagi, seorang pria dan wanita berusia 40-an yang sempat berkunjung ke Wuhan.

Pria itu didiagnosis menderita pneumonia di Prefektur Aichi, Jepang tengah, sementara wanita itu didiagnosis di Hokkaido.

Kekhawatiran atas penyebaran virus di Jepang telah meningkat selama liburan Baru Imlek, yang diperkirakan akan membawa masuknya wisatawan China.

Jepang Kirim Pesawat untuk Evakuasi Warga Negaranya di Wuhan

Pesawat carteran untuk evakuasi warga negara Jepang di Wuhan
Pesawat carteran untuk evakuasi warga negara Jepang di Wuhan (Kyodo/SCMP)

Jepang mengirim pesawat pertama untuk memulangkan warga negaranya dari Wuhan, China, titik awal virus corona berasal.

Pesawat Boeing 767 yang dioperasikan oleh All Nippon Airways, terbang dari Haneda ke Provinsi Hubei pada Selasa (28/1/2020) untuk mengevakuasi warga negara Jepang yang berada di sana.

Saat berangkat, penerbangan carteran itu akan membawa 20 ribu masker dan 50 set pakaian pelindung.

Pesawat itu dijadwalkan kembali ke Jepang pada Rabu (29/1/2020) pagi membawa 200 warga negara Jepang.

Penerbangan itu melibatkan dokter dan dua perawat untuk pemeriksaan medis.

Mereka yang memiliki gejala seperti demam akan dikirim ke rumah sakit saat mendarat di bandara Haneda Tokyo.

Sementara yang tidak memiliki tanda-tanda virus dapat pulang dan kemudian bekerja atau sekolah.

Namun mereka diimbau untuk menghindari keramaian dan mengukur suhu mereka dua kali sehari.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tidak Pernah Pergi ke China, Seorang Sopir Bus di Jepang Terinfeksi Virus Corona, https://www.presnapress.com/internasional/2020/01/29/tidak-pernah-pergi-ke-china-seorang-sopir-bus-di-jepang-terinfeksi-virus-corona?page=all.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved