Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Infeksi Virus Corona Jadi 6.154 Kasus, TNI Siap Evakuasi WNI dari Wuhan

Virus corona tercatat telah dilaporkan semakin bertambah menjadi 6.154 kasus di seluruh dunia, TNI AU mengaku siap untuk mengevakuasi WNI di Wuhan.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
DEXA
Ilustrasi pencegahan penularan virus Corona - Virus corona tercatat telah dilaporkan semakin bertambah menjadi 6.154 kasus di seluruh dunia, TNI AU mengaku siap untuk mengevakuasi WNI di Wuhan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah hampir dua minggu virus corona menghantui dunia, kini epidemi tersebut semakin memburuk.

Terhitung hingga Rabu (29/1/2020) malam, sudah ada 6.154 kasus dilaporkan di seluruh dunia akibat virus corona ini.

Sementara 132 orang di daratan China telah dilaporkan tewas akibat virus corona tersebut.

Yang terbaru, dua warga Hong Kong dilaporkan telah tertular virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dua kasus baru di Hong Kong ini merupakan pasangan lansia asal Wuhan, yang tengah berlibur di sana.

Departemen Kesehatan Hong Kong mengatakan, pasangan tersebut dirawat di Rumah Sakit Queen Mary di Pok Fu Lam pada Selasa (28/1/2020) malam.

Pasien wanita asal Wuhan yang terinfeksi virus corona, dibawa ke Rumah Sakit Queen Mary, Hong Kong, Rabu (29/1/2020).
Pasien wanita asal Wuhan yang terinfeksi virus corona, dibawa ke Rumah Sakit Queen Mary, Hong Kong, Rabu (29/1/2020). (South China Morning Post/May Tse)

Dr Chuang Shuk-kwan dari Pusat Perlindungan Kesehatan mengatakan, mereka datang ke Hong Kong untuk jalan-jalan dan mengunjungi kerabat.

"Wanita itu mengalami demam ketika ia dirawat di rumah sakit, lebih tinggi dari 38 derajat celcius," ujar Chuang, seperti yang dikutip dari South China Morning Post.

Sebuah sumber dari Hotel Four Season mengatakan, seorang pemegang kartu ID Hong Kong telah membawa pasangan tersebut ke hotel.

"Sebagai tindakan pencegahan, pihak hotel meningkatkan frekuensi desinfeksi dan tindakan sanitasi di lokasi, termasuk penilaian kesehatan untuk semua tamu terdaftar, deklarasi perjalanan tamu, dan pemeriksaan suhu pada saat check-in," ujar pihak Four Season.

Sementara itu, dua kasus lain yang dicurigai berada di Rumah Sakit Alice Ho Miu Ling Nethersole di Tai Po, menunggu konfirmasi akhir setelah awalnya dites positif terkena virus corona.

Salah satunya ialah seorang pria dari Hubei yang berpura-pura berasal dari bagian lain China.

Menurut sumber, pria tersebut awalnya ditempatkan di bangsal isolasi yang tidak dimaksudkan untuk infeksi virus corona.

Pria tersebut dikatakan telah melakukan perjalanan dari Hubei ke Jiangxi, sebelum naik kereta api ke Hong Kong.

Menanggapi semakin buruknya virus corona, TNI Angkatan Udara (AU) menyatakan siap untuk mengevakuasi WNI yang berada di Kota Wuhan, China.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan, pihaknya menyiagakan tiga unit pesawat untuk mengevakuasi sekitar 250 WNI di Wuhan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto kepada awak media di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2020).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto kepada awak media di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2020). (KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)

"Dalam hal ini TNI AU sudah siap berdasarkan perintah dari Panglima TNI atau Mabes TNI. Kita stand by saja menunggu untuk mengevakuasi masyarakat yang ada di sana," kata Fajar, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Hingga kini, belum diketahui kapan waktu evakuasi akan dilakukan.

Sebab, TNI AU masih menunggu perintah dari pemerintah pusat untuk lakukan evakuasi tersebut.

"Hingga sekarang masih dikoordinasikan terus bagaimana teknis pelaksanaannya. Nanti kita jemput di mana? Atau hanya sampai di mana? Itu nanti urusan pemerintah pusat. Yang jelas kami berangkat ketika ada perintah dari Panglima TNI setelah berkoordinasi dengan kemenlu, kemenkes dan (pemerintah) pusat," ujar Fajar.

Apabila evakuasi WNI jadi dilaksanakan, nantinya WNI dan kru pesawat yang baru tiba dari Kota Wuhan rencananya akan dikarantina selama 28 hari.

"Berdasarkan hasil rapat, skemanya akan dikarantina dulu, setelah 28 hari baru bisa dinyatakan apakah bebas dari virus atau tidak. Karantinanya dilakukan di RS dr Sulianti (Saroso) punya Kemenkes," ujar Fajar.

(Tribunnews.com/Whiesa) (Kompas.com/Dean Pahrevi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved