Virus Corona
Eks Intel Israel Duga Virus Corona Senjata Biologis China, Dokter: Sangat Mungkin Ini Virus Alami
Mantan intel Israel duga virus Corona senjata biologis China yang bocor dari lab Wuhan. Dokter spesialis ungkap kemungkinan sumber dari hewan.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan intelijen Israel, Dany Shoham, sempat menduga virus corona adalah senjata biologis China yang bocor dari sebuah laboratorium di Wuhan.
Menanggapi hal itu, Dokter Spesilis Penyakit Dalam Omni Hospital Pulomas, Dirga Sakti Rambe, justru menyebut sangat mungkin virus corona muncul secara alami.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini dijelaskan Dirga dalam SAPA INDONESIA MALAM tayangan YouTube KOMPASTV, Rabu (28/1/2020).
Sebagai seorang dokter sekaligus ilmuwan, Dirga mengaku kerap menghadapi persoalan virus seperti ini.
Menurutnya, sangat tidak mungkin untuk membuktikan apakah virus yang tengah merebak adalah buatan negara tertentu.
"Mungkinkah apa yang dikatakan oleh seorang intelijen Israel bahwa ini bagian dari laboratorium virologi virus yang kemudian lepas, kemudian menginfeksi satu Kota Wuhan?" tanya pembawa acara Aiman Witjaksono.
"Saya ini seorang dokter, seorang ilmuwan, memang kan setiap ada wabah yang meluas, kita sering mendengar info seperti ini," ujar Dirga.
"Tapi itu tidak pernah bisa dibuktikan."
"Dan menurut saya memang sebaiknya untuk saat ini kita lebih berbicara fokus kepada pencegahan dan penanganan," sambungnya.
"Termasuk juga pencegahan untuk tidak terjadi lagi ketika ini memang merupakan sebuah kebocoran, tentu kita harus menjaga agar tidak terjadi lagi?" tanya Aiman.
"Ya, kalau pun itu benar, tentu demikian," jawab Dirga.

Dirga menjelaskan, virus corona sangat mungkin berkembang sendiri tanpa campur tangan manusia.
"Kalau memang berkembang sendiri mungkinkah hanya satu kota kemudian dia berkembang virus corona yang tidak ada kejadian sebelumnya?" tanya Aiman.
"Amat sangat mungkin bahwa ini adalah virus yang natural, yang alamiah," jawab Dirga.
Dirga menyebut penelusuran asal usul virus ini bisa dilakukan dengan meneliti tiap bagian terkecilnya.
Ia juga meyakini kemungkinan besar virus ini memang berasal dari hewan.
"Jadi secara virologis, itu dapat ditelusuri melalui genomic sequence-nya, virus ini berasal dari hewan apa," kata Dirga.
"Sejauh ini dugaannya kelelawar, dan ini kan kita bukan pertama kali menghadapi seperti ini," lanjut dia.
Sang dokter juga mengungkit kembali virus-virus yang pernah muncul dan berkembang dengan cepat seperti SARS hingga MERS.
"Kalau kita ingat dulu tahun 2002 ada SARS, 2012 ada MERS, yang sekarang ada Wuhan. Ketiganya adalah virus yang kelompoknya sama, corona virus gitu," terangnya.
"Jadi sangat mungkin ini virus alamiah," pungkasnya.
Soleman Curigai Virus Corona
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto mencurigai kemunculan virus corona yang begitu tiba-tiba.
Dalam tayangan itu, Soleman ditanya soal kabar kebocoran sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Soleman menyebut adanya kemungkinan kebocoran yang disebabkan karena virus yang lolos dari filter.
"Mungkinkah kemudian apa yang disampaikan oleh intelijen Israel bahwa virus corona ini merupakan senjata biologis yang bocor dari sebuah lab di Wuhan?" tanya Aiman.
"Jadi yang namanya percobaan, namanya penelitian, kan tidak ada penelitian yang 100 persen itu aman, secure," jawab Soleman.
"Bisa saja itu terjadi kekeliruan, atau si virus ini mungkin lebih kecil dari filter-filter yang disiapkan saat itu."
"Ya namanya percobaan, kan kita tidak tahu seperti apa," imbuhnya.

Soleman menyebut bisa jadi China sebenarnya sudah mengantisipasi dengan filter, namun ukuran virus tersebut terlalu kecil sehingga menyebar.
"Jadi dia lepas saja dari filter-filternya ini, mungkin filternya 1 mikron, dia setengah mikron, yang lepas. Mungkin anaknya, apanya yang lepas," terang Soleman.
"Kemudian dia berinkubasi atau beranak di alam yang lain."
Meski demikian, Soleman menegaskan virus corona sebagai senjata biologis China tak mungkin bisa dibuktikan.
"Tapi tidak akan pernah bisa dibuktikan ketika ini memang bagian dari lab yang bocor?" tanya Aiman.
"Oh enggak bisa, itu tidak akan pernah dibuktikan, kita lihat saja hasilnya," jawab Soleman.
"Tapi mau dibuktikan bahwa ini bocor dari lab A, B, C, D itu enggak bisa," sambungnya.
Soleman juga enggan menjawab tegas apakah tuduhan eks intelijen Israel benar adanya.
Namun, ia mencurigai bagaimana bisa virus menyebar begitu cepat dan tiba-tiba saja satu kota diisolasi.
"Sejauh mana kebenaran apa yang disampaikan oleh intelijen Israel terkait hal ini?" tanya Aiman.
"Kita lihat saja hasilnya. Kan bisa dilihat dari hasilnya. Bagaimana dalam waktu singkat, satu kota ditutup, Wuhan ditutup habis, diisolasi dari sekeliling," terang Soleman.
"Artinya ada kekhawatiran yang di dalam kota ini. Apabila kota ini tidak ditutup, dia akan menyebar dengan secepatnya dan akan menjadi ancaman terhadap dunia," sambungnya.
Sebelumnya, Soleman menjelaskan senjata perang itu umumnya ada tiga, yakni nuklir, kimia, dan biologis.
Soleman berpendapat senjata biologis adalah senjata jenis baru yang selama ini belum pernah digunakan dalam perang.
Ia menjelaskan senjata biologis memiliki berbagai desain, tidak selalu pasukan lawan langsung lumpuh seketika.
"Senjata biologis itu baru? Dan itu disampaikan ketika misalnya terjadi perang, itu kemudian disebarkan maka kemudian terinfeksi semua lawan itu?" tanya pembawa acara Aiman Witjaksono.
"Iya, semua pasukan yang dikasih itu terinfeksi semua. Ya mungkin diharapkan ada yang mati sambil tidur, tergantung apa desainnya si senjata biologis itu sendiri," jawab Soleman.
Soleman menjelaskan adanya kemungkinan senjata biologis yang mematikan lawan dalam waktu yang relatif lama.
Hal ini kemungkinan ditujukan agar pihak pemilik senjata biologis tidak ketahuan, yang nantinya bisa diseret ke pengadilan internasional.
"Bayangan saya senjata biologis berarti harus sifatnya cepat menyebar, dan kemudian cepat terinfeksi, dan kemudian cepat untuk kemudian lemah?" tanya Aiman.
"Belum tentu. Bisa saja dia kasih didesain untuk dua minggu, tiga minggu. Supaya kan tidak kelihatan sedang dipakai untuk apa," terang Soleman.
"Karena yang menggunakan itu akan menyembunyikan, karena penggunaan senjata chemical dan biologis ini termasuk kejahatan perang," sambungnya.
"Bisa dimasukkan ke Mahkamah Internasional kalau ketahuan?" tanya Aiman.
"Iya, kalau ketahuan masuk dalam pengadilan internasional. Dua ini yang masuk dalam kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan," jawab Soleman.
Mendengar jawaban soal respons dua minggu setelah terinfeksi virus, Aiman mengaitkan ini dengan fakta bahwa masa inkubasi virus corona juga dua minggu.
"Artinya, masuk logika ketika virus corona ini masuk senjata biologis, karena masa inkubasinya 14 hari, dua pekan?" tanya Aiman.
"Yang sekarang kan dua pekan, tapi kan kita tidak tahu dia mau didesain berapa lama, kan belum tahu," ujar Soleman.
"Ini dengan asumsi virus ini adalah untuk senjata biologis," tegasnya.
"Artinya kalau memang virus corona digunakan senjata biologis, masuk kategorinya itu? Bisa bagian dari senjata biologis?" tanya Aiman.
"Mungkin juga tidak, tapi kalau seandainya digunakan senjata biologis masuk kriteria?" sambungnya.
"Bisa saja. Karena kecepatan dalam inkubasinya begitu cepat," jawab Soleman.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)