Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Klaim Miliki Ahli-ahli Luar Biasa, Donald Trump Tawarkan Bantuan ke China untuk Tangani Virus Corona

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan bantuan untuk membantu China mengatasi penyebaran virus Corona.

Penulis: Daryono
New York Times
Presiden AS Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan bantuan untuk membantu China mengatasi penyebaran Virus Corona.

Menurut Donald Trump, pihaknya menjalin komunikasi tertutup dengan China soal Virus Corona.

Di Amerika, jumlah kasus Virus Corona yang dilaporkan sangat sedikit.

Meski demikian, AS mewaspadai secara ketat soal kasus Virus Corona ini.

Trump mengaku telah menawarkan bantuan kepada Presiden China, XI Jinping untuk membantu mengatasi Virus Corona.

Trump mengkalim AS memiliki ahli-ahli yang luar biasa.

Hal itu disampaikan Trump melalui postingan di akun twitternya pada Senin (27/1/2020) malam.

"We are in very close communication with China concerning the virus. Very few cases reported in USA, but strongly on watch. We have offered China and President Xi any help that is necessary. Our experts are extraordinary! (Kami berkomunikasi secara tertutup dengan China mengenai virus ini. Sangat sedikit kasus yang dilaporkan di AS, tetapi sangat diwaspadai. Kami telah menawarkan bantuan kepada Tiongkok dan Presiden Xi. Ahli kami luar biasa!," tulis Trump di akun Twitternya, @realDonaldTrump. 

Diberitakan, kasus Virus Corona terus meningkat. 

Terbaru, Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir AFP Senin (27/1/2020), otoritas di Provinsi Hubei mengonfirmasi adanya 371 kasus serta 24 korban kematian yang baru.

Jumlah 80 korban meninggal akibat virus corona merupakan lonjakan tajam setelah sehari sebelumnya (26/1/2020), China mengumumkan 56 kematian.

Selain itu, kasus baru yang diumumkan pemerintah Hubei membuat angka mereka yang terinfeksi mencapai lebih dari 2.300 orang jika digabung data dari otoritas pusat.

Beijing bergerak cepat melakukan langkah pencegahan setelah virus itu pertama kali tercatat di Wuhan, ibu kota Hubei, pada akhir Desember 2019.

Antara lain menutup Pasar Seafood Huanan, lokasi yang diyakini menjadi titik pertama penyebaran virus corona, di mana dijual hewan liar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved