Virus Corona
Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona di China Bertambah, Total 80 orang
Setidaknya ada 13 kota yang ditutup dari aktifitas seperti transportasi umum dan kegiatan masyarakat lainnya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Otoritas China kembali mengumumkan korban meninggal dunia akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dan 2.300 orang terinfeksi.
Dilansir AFP Senin (27/1/2020), otoritas di Provinsi Hubei mengonfirmasi adanya 371 kasus, di antaranya 24 orang baru meninggal dunia.
Baca: China Bangun Rumah Sakit Khusus Penderita Virus Corona Hanya 10 Hari, Fasilitas 1000 Tempat Tidur
Padahal sehari sebelumnya (26/1/2020), China mengumumkan jumlah kematian diangka 56 kasus.
Pemerintah China terus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi penyebaran virus yang pertama kali berasal dari kota Wuhan, di akhir tahun lalu.
Setidaknya ada 13 kota yang ditutup dari aktifitas seperti transportasi umum dan kegiatan masyarakat lainnya.
Baca: Kondisi Terkini Kota Wuhan, Ketua PPI Tiongkok: Masih Ada Kehidupan, Seram Kalau Disebut Kota Mati
Seribuan lebih tenaga medis, baik dokter dan perawat dikerahkan untuk menghadapi masa-masa tersebut, serta pembangunan rumah sakit khusus isolasi dikebut, agar dapat rampung selama 8 hari.
Selain China, lebih dari 10 negara juga mengkonfirmasi adanya korban virus bervarian 2019 nCov berada di wilayah mereka, seperti Jepang, Singapura, Thailand, Vietnam, hingga Amerika Serikat.
Bangun rumah sakit khusus penderita
Dikabarkan, pemerintah China saat ini tengah mengerjakan proyek rumah sakit.
Rumah sakit tersebut dibangun khusus untuk penanganan virus corona.
Uniknya, pembangunan rumah sakit baru tersebut hanya dalam waktu 10 hari.
Terlihat juga puluhan alar berat diterjunkan untuk membangun rumah sakit ini.
Dikabarkan, rumah sakit yang dilengkapi 1000 tempat tidur ini akan siap digunakan pada 3 Februari 2020 mendatang.
Rumah sakit yang dibangun dengan luas 25 ribu meter persegi ini berada di Distrik Caidian, pinggiran Barat Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Rumah sakit ini juga akan mengadopsi fasilitas rumah sakit khusus yang dibanung China saat menangani pasien yang menderita SARS di Xiaotangshan, Beijing, 2003 silam.
Konstruksi dinding papan digunakan guna memercepat pembangunan RS khusus corona ini.
Kabar Mahasiswa Indoinesia di Wuhan
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok cabang Wuhan mengonfirmasi bahwa keadaan mahasiswa Indonesia yang berada di sana dalam kondisi yang baik-baik saja.
Dikabarkan, mahasiswa tersebut terisolasi dari dunia luar untuk sementara waktu.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok cabang Wuhan, Nur Mussyafak memberikan informasi kabar terbarunya.

Ia mengatakan bahwa semua mahasiswa Indonesia di Wuhan tidak ada yang terjangkit virus corona.
Mahasiswa Indonesia yang mencari ilmu di negeri China tersebut kini dalam keadaan aman di hunian asrama.
"Untuk teman-teman di Wuhan alhamdulillah tidak ada yang terjangkit virus corona."
"Teman-teman masih berada di asrama, masih dalam keadaan aman," ujar Nur kepada Tribunnews.com, Minggu (26/1/2020) malam.

Hanya saja, lanjur Nur, ada tekanan psikologi dari para Mahasiswa akan penyebaran virus corona ini.
"Hanya ada tekanan psikologinya jadi ada rasa kekhawatiran."
"Karena dari keluarga sering menanyakan keadaan," tambahnya.
Indonesia Hentikan Penerbangan ke Wuhan
Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia menutup penerbangan dari dan ke Wuhan.
Hal tersebut hasil dari koordinasi Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Kesehatan dr Terawan, dan Menlu Retno LP Marsudi.
Budi Karya mengatakan bahwa tidak ada penerbangan dari Wuhan dan ke luar Wuhan.
"Sudah clear tidak ada penerbangan dari Wuhan dan ke luar Wuhan," ungkapnya yang Tribunnews kutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (27/1/2020).
Lebih lanjut, ia memberikan klarifikasi terkait tujuan penerbangan maskapai Garuda Indonesia.
"Bahkan Garuda tidak ada yang tujuan ke Wuhan," ujar Budi.