Virus Corona
Hindari Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Hubei Minzu University Terisolasi: Stok Makanan Menipis
10 mahasiswa Indonesia saat ini berada di asrama mahasiswa internasional, untuk menghindari penyebaran virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi Indonesia yang kuliah di Hubei Minzu University mengabarkan kondisi terbaru para mahasiswa Indonesia pasca-wabah virus Corona yang melanda di China.
Marina Febriana Chariah mengatakan, kondisi 10 mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Hubei Minzu University, baik-baik saja.
Saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Marina mengatakan, 10 mahasiswa Indonesia tersebut saat ini berada di asrama mahasiswa internasional.
Mengenai bantuan yang telah diberikan, ia mengaku telah mendapat bantuan berupa disinfektan hingga masker.
"Manajemen International Student di sini sangat suportif memberikan bantuan seperti semprotan disinfektan, thermometer, dan masker untuk mahasiswa internasional," ujar Marina Febriana Chariah, Senin (27/1/2020).
Mahasiswa jurusan kedokteran juga bilang, semua mahasiswa diimbau untuk tidak ke luar asrama.
"Mereka (Manajemen International Student) juga mengimbau kita, untuk tidak keluar dari asrama selama 2 minggu," ungkapnya.
"Jika ada keadaan yang memaksa kita untuk keluar, harus memakai masker, jika tidak pakai, tidak diperbolehkan untuk keluar," jelas Marina.
Ia mengungkapkan, saat ini persediaan makanan di asrama mahasiswa internasional Hubei Minzu University mulai menipis.
"Ada minimarket terdekat yang menyediakan bahan-bahan pangan seperti sayur-sayuran lengkap, tetapi semakin ke sini, stok di minimarket mulai menipis," ungkap dia.
Sehingga, ia bersama 9 teman mahasiswa asal Indonesia lainnya, berupaya membeli persediaan makanan untuk dua pekan ke depan.
"Jadi kemarin temen-temen, khususnya mahasiswa Indonesia berinisiatif untuk membeli bahan makanan untuk stok dua minggu," jelas Marina.
Mahasiswa di Central China Normal University (CCNU)
Mengutip Kompas.com, 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang menjalani program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah, juga diisolasi akibat virus corona.
"Sembilan mahasiswa penerima beasiswa dari Pusat Bahasa Mandarin Unesa dan tiga mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah China," ujar Rektor Unesa, Nurhasan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020).
Namun, Nurhasan memastikan, 12 mahasiswa Unesa itu tidak terjangkit virus corona.
Saat ini, mereka tidak diperbolehkan keluar dari asrama untuk mencegah terpapar wabah tersebut.
Menurutnya, saat ini mereka memiliki persediaan mi instan untuk makanan mereka.
"Mereka Alhamdulillah masih sehat. Sampai saat ini belum diperbolehkan keluar dari asrama. Makannya mi instan," ungkapnya.
Kantor urusan internasional Unesa, terus berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait informasi terbaru dan kondisi kesehatan mahasiswanya di Wuhan.

Kemenlu Pantau Kondisi WNI
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Duta Besar Indonesia di Beijing untuk memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Cina.
Komunikasi intensif dilakukan Retno Marsudi menyikapi virus corona yang menyebar di wilayah Wuhan, Cina, dan sudah memakan korban jiwa.
"Kita (Kemenlu) terus melakukan komunikasi dengan Duta Besar (Dubes) kita yang ada di beijing, mengenai masalah penyebaran virus tersebut dan keberadaan warga negara Indonesia yang ada di sana," kata Retno Marsudi di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020), dikutip dari Wartakotalive.com.
Menurutnya, berdasarkan data terbaru, mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan dan sekitarnya sebanyak 428.
"Mahasiswa kita di Beijing ada 1.280, sementara mahasiswa kita di Shanghai ada 840," lanjutnya.
Ia menjelaskan, data tersebut diambil per Desember 2019.
"90 persen mahasiswa yang ada di Wuhan dan sekitarnya sudah kembali ke Indonesia karena libur sampai pertengahan Februari. Karena ada libur Lunar New Year," ujarnya.
Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) sudah mendapatkan data masuk kuliah dan melakukan koordinasi dengan pihak universitas masing-masing.
"Juga ada warga negara Indonesia yang lain, semuanya terpantau. Pantauan Dubes Indonesia di Beijing belum ada informasi terjangkitnya atau terkenanya WNI dari wabah yang sedang terjadi di Cina tersebut," imbuh Retno.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Achmad Faizal/Wartakotalive.com)