Kamis, 2 Oktober 2025

Laut Natuna Diklaim China

Natuna Diserbu Kapal Laut China, Kepala Bakamla: Tidak Masalah Walaupun Tidak Bersenjata

Perairan Laut Natuna Diserbu Kapal Laut China, Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman Sebut Tidak Masalah Walaupun Tidak Bersenjata

Tangkap Layar Siaran Langsung Trans 7
Video kapal cost guard China usir kapal nelayan Indonesia di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. 

TRIBUNNEWS.COM - Situasi di perairan Laut Natuna memanas seusai didapati beberapa kapal laut asing memasuki teritorial tersebut.

Di mana pihak China mengkalim bahwa kawasan yang disinggahinya tersebut masuk dalam wilayah teritorialnya.

Adanya hal tersebut, penjagaan dilakukan,  kapal milik Badan Keamanan Laut Republik Indonesia pun dikerahkan.

Namun justru kapal tersebut tidak dipersenjatai apa pun dalam melakukan penjagaan di zona tersebut.

Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla), Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan alasannya.

Ia menyebut, posisi yang di hadapi saat ini bukan keadaan perang.

"Kalaupun punya senjata, buka tembakan satu butir saja itu bermasalah," tutur Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman dalam acara Mata Najwa yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Trans TV, Rabu (8/1/2020).

Ia menegaskan, tindakan tersebut tidak boleh dilakukan tanpa adanya komando dari Presiden.

"Bagi saya tidak masalah walaupun tidak bersenjata. Itu menguntungkan kita," jelasnya.

Tangkap Layar YouTube KompasTV Kepala Bakamla Laksdya A Taufiq R Badan Keamanan Laut atau Bakamla menyatakan telah mengusir sejumlah kapal laut asing yang masuk perairan Indonesia di wilayah Natuna. Kapal yang masuk di antaranya dari Vietnam dan Tiongkok.
Tangkap Layar YouTube KompasTV Kepala Bakamla Laksdya A Taufiq R Badan Keamanan Laut atau Bakamla menyatakan telah mengusir sejumlah kapal laut asing yang masuk perairan Indonesia di wilayah Natuna. Kapal yang masuk di antaranya dari Vietnam dan Tiongkok. (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Achmad kemudian menuturkan soal konflik yang terjadi antara China dan Amerika.

Waktu itu, ia menerangkan China mengatakan bahwa pihak Amerikalah yang dituding mengajak perang.

Pasalnya, Kapal Coas Guard China memang dipersenjatai dan bertugas untuk melakukan patroli.

Sementara, pihak Amerika menggunakan kapal induk.

"Yang ngajak perang anda kok, saya Coast Guard. Anda menggunakan kapal induk, anda yang ngajak perang", kutip Achmad.

Ia menegaskan, saat ini ia membalikkankeadaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved