Sabtu, 4 Oktober 2025

WNI Diadili di Inggris

Belajar dari Reynhard Sinaga, Psikolog Berikan Tips Hindarkan Anak dari Disorientasi Seksual

Belajar dari Reynhard Sinaga, Psikolog Berikan Tips Menghindarkan Anak dari Disorientasi Seksual

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
Kolase Tribunnews (Facebook via BBC dan pixabay.com)
Reynhard Sinaga dan ilustrasi korban 

Sehingga anak atau anggota keluarga yang lain mendapatkan perhatian. 

"Saat suami kerja ingat kalau istri dan anak ada di rumah," tandas Adib.

2. Bermain 

Ilustrasi bermain dengan anak news 2020
Ilustrasi bermain dengan anak (https://pixabay.com/)

Keberadaan orangtua, baik ayah maupun ibu di rumah juga belum cukup untuk mencegah potensi penyimpangan seksual.

Orangtua juga diharapkan bisa mengajak bermain anak. 

"Supaya anak memiliki figur orangtua, anak laki-laki ada figur ayahnya. Jika anak perempuan punya figur ibunya" kata Adib.

Diharapkan dengan kegiatan ini, anak memiliki kemampuan untuk mengindentifikasi dirinya sendiri secara baik untuk bekal ketika ia dewasa.

Baca: Konflik Natuna antara Indonesia dan China, Prof Salim Said: Ngapain Loe Masuk Wilayah Gue

3. Stop kekerasan

Ilustrasi kekersan terhadap anak news 2020
Ilustrasi kekersan terhadap anak (https://pixabay.com/)

Tahapan selanjutnya adalah menghindari kekerasan terhadap anak. Adib menjelaskan perlakukan kasar kepada anak baik verbal maupun fisik membuat anak trauma.

"Kalau anak sering dipukul, sering dimarahi, sering dipaksa, diluar sana anak akan menemukan sosok yang tidak memaksa dan mengayomi," lanjutnya.

Ketika anak mencari figur lain penganti orangtua di luar rumah ini akan menjadi berbahaya. Terlebih orang tersebut memiliki niat-niat terselubung terhadap anak ini.

"Misalkan penjahat kelamin, akhirnya figur dan orientasi seksual yang berubah. Yang awalnya suka lawan jenis bisa menjadi suka sesama jenis," beber Adib.

4. Tanamkan nilai-nilai kebaikan

Ilusrtasi nilai kebaikan news 2020
Ilustrasi nilai kebaikan (https://pixabay.com/)

Sejak usia dini, orangtua diharapkan mampu memupuk nilai-nilai kebaikan ke dalam diri seorang anak.

Nilai tersebut akan menjadi bekal anak ketika dewasa, sehingga memiliki kompetensi untuk membedakan mana yang baik dan buruk.

"Dilatih nilai-nilai bener dari sejak dini, nilai kasih sayang, tolong menolong, nilai agama, harus ditanamkan sejak dini"

"Supaya anak anak tahu kalau di dunia ini ada aturan, ada hukum, supaya taat hukum," tegas Adib.

(*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved