Rabu, 1 Oktober 2025

Gerhana matahari cincin: Masyarakat di berbagai kota menyaksikannya dengan kamera lubang jarum, teleskop, hingga binokular

Masyarakat di sejumlah kota di Indonesia menyaksikan fenomena alam gerhana matahari cincin, Kamis (26/12), dan sebagian diantaranya kemudian

Masyarakat di sejumlah kota di Indonesia menyaksikan fenomena alam gerhana matahari cincin, Kamis (26/12), dan sebagian diantara mereka kemudian menggelar salat gerhana.

Gerhana matahari itu terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta berada pada titik terjauh dari bumi.

Ini menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil dari matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya, kata Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Di Medan, Sumatera Utara, sejumlah orang menggelar salat gerhana matahari di kampus pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

Dipandu staf pengajar dari fakultas terkait, mahasiswa dan anggota masyarakat berusaha menyaksikan gerhana matahari dengan menggunakan teleskop yang disediakan di lokasi.

Di Cibinong, Jawa Barat, sejumlah warga menggelar salat Kusuf atau salat gerhana matahari di Mesjid Agung Baitul Faidzin, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/12). Mereka juga berusaha menyaksikan gerhana itu dengan menggunakan alat.

Di Solo, Jawa Tengah, puluhan orang mengikuti acara nonton bareng gerhana matahari cincin yang digelar di Observatorium Assalaam, Pabelan, Sukoharjo, Kamis (26/12).

Selain menyiapkan ratusan kacamata gerhana, pengelola observatorium juga menyiapkan 17 tele untuk melihat gerhana matahari cincin.

Kegiatan nonton bareng gerhana matahari cincin itu dipusatkan di Observatorium Assalam yang terletak di lantai 6 Gedung Santri Center Pesantren Islam Modern Assalaam, Pabelan, Sukoharjo. Para peserta nonton bareng mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB.

"Kami siapkan tele sekitar 17 tele yang terdiri dari 10 tele rakitan, empat tele pabrikan, satu tele khusus matahari dan dua tele GoTo. Untuk kacamata gerhana ada 100 unit free di lokasi," kata Kepala Pusat Astronomi Assalaam, AR Sugeng Riyadi, kepada wartawan di Solo Fajar Sodiq untuk BBC News Indonesia.

Salah satu pengunjung Obersvatorium Assalaam, Feni Novi mengaku sangat senang bisa ikut mengamati proses gerhana bulan di observatorium. Bahkan, ia rela datang jauh-jauh dari Bogor untuk bisa ikut menyaksikan fenomena alam tersebut.

"Lumayan penasaran dengan fenomena gerhana matahari ini, karena liburan terus kita ke sini nonton gerhana ramai-ramai," kata dia.

Sementara itu pengunjung lainnya, Lestari yang berasal dari Sragen mengaku penasaran dengan fenomena gerhana matahari. Saking penasaraanya ia bersama dengan saudaranya mendatangi Observatorium Assalaam untuk bisa melihat secara langsung terjadinya gerhana matahari.

"Saya berdua dengan kakak saya jauh-jauh dari Sragen ke Assalaam untuk melihat gerhana matahari. Ini pengalaman pertamanya melihat gerhana di Observatorium Assalaam," akunya.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved