VIRAL Video Tangis Haru Bocah Buta Warna, Momen Ini Membuatnya Bisa Melihat Warna untuk Pertama Kali

Video seorang bocah buta warna yang menangis haru viral di media sosial. Pasalnya, sebuah momen membuatnya bisa melihat warna untuk pertama kali.

TRIBUNNEWS.COM - Video seorang bocah buta warna yang menangis haru viral di media sosial.

Pasalnya, sebuah momen membuatnya bisa melihat warna untuk pertama kali.

Dilansir Mirror, viralnya video bermula dari unggahan akun Twitter @BenJones_5.

Ben Jones mengunggah kicauan disertai sebuah video.

Dalam kicauannya, Ben mengatakan, saudaranya yang bernama Jonathan Jones memiliki buta warna.

Baca: Ungkap Transformasi Wajah, Gadis Ini Beri Pesan Penting untuk Mantan, Rugilah Tinggalkan Aku

Baca: VIRAL Akun Twitter Tulis Ujaran Kebencian Hina Warga Jogja, Pelaku akan Segera Dilaporkan

Namun, Jonathan mengalami momen langka dalam hidupnya.

Momen tersebut membuat Jonathan dapat melihat warna untuk pertama kali.

Ben menulis sebagai berikut.

"Saudara laki-lakiku buta warna, begitu pula dengan kepala sekolahnya.

Sementara mereka sedang belajar tentang buta warna di kelas, sang kepala sekolah membawa beberapa kacamata yang membuatnya dapat melihat warna untuk pertama kalinya, dan dia sangat emosional.

Saksikan (video) berikut ini," tulis Ben.

Dalam video berdurasi 1:51 menit, terlihat suasana kelas yang berisi beberapa siswa.

Seperti yang telah disebutkan Ben, kelas tersebut sedang menerangkan tentang buta warna.

Tampak Jonathan mengenakan baju merah, sedang menyimak perkataan kepala sekolahnya yang sedang mengajar.

Tiba-tiba, sang kepala sekolah memberikan sebuah kacamata kepada Jonathan.

Kacamata itu adalah kacamata buta warna, yang digunakan kepala sekolah selaku penderita buta warna.

"Ambil ini. Semua milikmu," pinta sang kepala sekolah kepada Jones untuk mengenakan kacamata tersebut.

Jonathan pun terkejut dengan apa yang ia hadapi saat itu.

Namun, bocah asal Minnesota, Amerika Serikat, itu segera mengambil kacamata yang diberikan kepadanya.

Lantas, ia melepas kacamata yang sedang dikenakan, dan menggantikannya dengan kacamata buta warna.

Saat Jonathan mengenakan kacamata tersebut, dia mengekspresikan rasa takjub.

"Wow," ucapnya dengan suara kecil sembari tersenyum lebar, disusul tawa teman-teman kelasnya.

Terdengar suara tepuk tangan untuk Jonathan.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, bocah laki-laki itu dapat melihat keindahan warna di sekelilingnya.

Suasana seketika menjadi hening.

Jonathan terus memasang senyum.

"Bagaimana menurutmu?" tanya kepala sekolah.

Jonathan hanya merespons dengan mengacungkan jempol dan mengangguk-anggukan kepala, sambil tetap tersenyum.

Tiba-tiba, Jonathan melepaskan kacamata.

Dia tak kuasa menahan tangis, terharu atas momen yang telah dialaminya saat itu.

Jonathan menangis tersedu-sedu.

Sang kepala sekolah pun menghampirinya.

"Kemarilah, Nak," ucap kepala sekolah, sembari memeluk Jonathan.

Selama beberapa saat, Jonathan menangis di pelukan sang kepala sekolah.

"Sudah kubilang, itu benar-benar mengagumkan, membuatmu emosional," hibur kepala sekolah kepada Jonathan.

Setelah sang kepala sekolah melepas pelukannya, seorang wanita menghampiri Jonathan dan ganti memeluk bocah itu.

Terdengar suara kepala sekolah yang kembali menghiburnya.

"Jangan bersedih. Itu membantumu bisa melihat dunia di sekelilingmu untuk pertama kali. Kamu seharusnya bahagia, OK?" ucapnya.

Jonathan pun berusaha menghentikan tangisnya.

Ia mengusap air mata dan kembali memakai kacamata buta warna.

Kemudian, Jonathan berdiri.

Sambil tersenyum, dia berjalan menghampiri tabel periodik kimia yang menempel di dinding.

Tabel periodik tersebut penuh warna.

Jonathan menikmati setiap warna yang tertoreh di tabel itu.

Kepala sekolah menghampiri tabel periodik di hadapan Jonathan.

"Tidakkah kamu ingin menyentuhnya? Aku akan menyentuh setiap warna (jika jadi kamu). Silakan," kata pria itu, sembari mencontohkan Jonathan untuk menyentuh tabel.

Terdengar beberapa orang yang memberikan semangat untuk Jonathan.

Jonathan pun mendekati tabel periodik di dinding.

Ia tampak kebingungan.

Bocah itu mencoba memberikan pengalaman kepada dirinya sendiri, apa perbedaan yang dia lihat di dinding pada saat memakai kacamata dan tidak.

"Benar-benar keren, mengagumkan. Kamu memiliki hari yang menyenangkan. Kamu bisa menangis dan tertawa pada saat yang sama," ujar kepala sekolah.

Jonathan melangkah menuju kepala sekolah.

Dia melepaskan kacamata dengan mengusap air mata sekaligus tersenyum lebar.

Saat Jonathan akan mengembalikan kacamata, sang kepala sekolah berkata, "Mengapa kamu tidak menyimpannya untuk sementara waktu. Kelilinglah, dapatkan pengalaman sebanyak yang kamu bisa," pintanya.

Lantas, Jonathan pun membawa kacamata tersebut, diiringi tepuk tangan seisi kelas.

Video unggahan Ben Jones telah ditonton sebanyak 8.3 juta kali per Selasa (26/11/2019).

Video tersebut mendapatkan 28.100 retweets dan 136.600 likes.

Dalam kolom komentar, Ben menambahkan cuitan.

"Ini adalah contoh baik dari dampak besar yang dapat dimiliki guru terhadap para siswanya. Kita perlu lebih banyak mengapresiasi guru kita; mereka lebih dari layak untuk menerimanya," terang Ben.

Ben juga menambahkan, ibunya menggalang dana melalui GoFundMe.com untuk membelikan kacamata buta warna untuk Jonathan.

Nantinya, kelebihan dana yang diterima akan diberikan kepada Yayasan Enchroma, untuk penderita buta warna.

Hingga kini, sebanyak 27.640 dolar AS telah terkumpul, dari target sebesar 350 dolar AS, per Selasa (26/11/2019).

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)