'Dulu saya si gemuk seksi di video seks, sekarang jadi inspirasi hukum antikejahatan siber'
Ketika video intimnya disebarkan di media sosial tanpa persetujuan, Olimpia mengunci diri dan berusaha bunuh diri sebanyak tiga kali.
Petugas yang membantu saya, tertawa ketika dirinya menonton video.
"Kamu tidak mabuk, kamu tidak dibius, tidak seorang pun memerkosamu. Menurut hukum pidana, kejahatan tidak terjadi," katanya.
Saya sangat marah saat meninggalkan kantornya.
Saya kemudian mulai menghubungi perempuan lain yang kehidupannya dibeberkan di internet karena kami harus melakukan sesuatu.

Perlahan-lahan muncul kejelasan. Kami mempersiapkan rancangan undang-undang untuk negara bagian Puebla.
Yang saya lakukan bukanlah agar diri saya untuk mendapatkan keadilan, karena apa yang sudah terjadi tidak bisa dihilangkan.
Saya memikirkan perempuan lain yang mengalami hal yang sama, semua perempuan yang ingin membunuh diri.
Nama RUU tersebut pada mulanya sama dengan tujuannya untuk mengatasi kekerasan seksual siber. Pertama kali dipresentasikan di depan umum di kantor wali kota Puebla.
Saat itu bulan Maret 2014. Saya baru berumur 19 tahun.

Saya mengatakan saya adalah Olimpia, "si gendut dari Huauchinango".
Saya memberi tahu mereka tentang video saya dan mengatakan terdapat banyak korban kekerasan seperti ini.
Saya memperlihatkan foto-fotonya dan menegaskan sejumlah orang telah membagikan dan menyatakan "liked" terhadap video saya di media sosial.
"Anda yang penjahat, bukannya saya."
Laman Facebook yang membagikan video saya kemudian ditutup, katanya "karena perempuan gila itu".