Demonstran ditembak di Hong Kong setelah parade perayaan 70 tahun kekuasaan komunis China
Seorang demonstran ditembak di tengah protes ribuan orang di Hong Kong Selasa (01/10) melanggar larangan unjuk rasa dalam peringatan 70 tahun
Seorang demonstran ditembak di tengah protes ribuan orang di Hong Kong Selasa (01/10) melanggar larangan unjuk rasa dalam peringatan 70 tahun kekuasaan Komunis di China.
Seorang sumber kepolisian di Hong Kong memastikan kepada BBC bahwa seorang pengunjuk rasa ditembak peluru tajam.
Inilah untuk pertama kalinya peluru tajam menghantam demonstran sejak unjuk rasa dimulai Juni lalu.
Bentrokan terjadi antara demonstran dan aparat yang diwarnai gas air mata dan bom molotov, menyebabkan paling tidak 15 orang dirawat di rumah sakit.
- China, saat menjadi komunis 70 tahun lalu, momen yang diperingati dengan parade besar
- Persenjataan canggih China pada peringatan 70 tahun Partai Komunis
- Bandara Daxing di China: Luasnya setara 98 lapangan sepak bola
Protes yang berlangsung hampir empat bulan di Hong Kong menantang visi Presiden Xi Jinping tentang kesatuan nasional.

Sebelumnya di Hong Kong, bendera China dinaikkan dalam upacara khusus dengan penjagaan ketat untuk sektiar 12.000 undangan yang menyaksikan tayangan langsung di pusat konperensi.
Dalam hari yang digambarkan pengunjuk rasa sebagai "hari sedih", orang turun ke sejumlah tempat di Hong Kong dan menutup jalan-jalan.

Di Beijing, China menggelar perayaan besar-besaran untuk menandai 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China (RRC).
Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamirkan RRC di Lapangan Tiananmen, Beijing, setelah pasukan komunis memenangi perang sipil yang berdarah.
Di tempat yang sama, Presiden Xi Jinping menegaskan "tiada kekuatan" yang mampu menggentarkan China.

"Tiada kekuatan yang bisa menghentikan rakyat China dan bangsa ini untuk bergerak maju," cetus Xi.
Keberadaan Xi didampingi oleh dua pendahulunya, Jiang Zemin dan Hu Jintao.
Memakai kacamata hitam, Jiang yang kini berusia 92 tahun duduk diam selagi Xi menyampaikan pidatonya.
Jiang, yang menjabat presiden dari 1993 sampai 2003, jarang tampil di hadapan publik dan kerap dispekulasikan terkait kesehatannya.