Senin, 6 Oktober 2025

Vaginismus: 'Tubuh saya tidak mengizinkan saya berhubungan seksual'

Vaginismus adalah gangguan nyeri seksual di mana wanita mengalami pengetatan otot di sekitar vagina setiap kali penetrasi dilakukan. Sedikit

"Tubuh saya tidak mengizinkan berhubungan seksual, dan tiap kali saya melakukannya, rasanya seperti seseorang menusuk saya."

Hannah Van de Peer menderita gangguan nyeri seksual yang disebut vaginismus.

Kondisi yang jarang diketahui publik ini didefinisikan sebagai reaksi otomatis tubuh saat menghadapi berbagai macam penetrasi vagina.

"Saya sudah berbicara dengan banyak perempuan yang juga menderitanya. Kami seperti mengalami pengalaman yang sama dan itu adalah perasaan kesepian," tuturnya.

Perempuan yang mengalami vaginismus, otot di sekitar vagina mereka akan selalu mengetat dan mereka tidak dapat mengontrolnya.

Beberapa pengidapnya terpaksa harus berjuang demi bisa berhubungan seks dan merasakan sakit yang menyengat, atau bahkan mengalami kesulitan ketika memasukkan tampon.

Hannah, yang kini berumur 21 tahun, ingat dengan pengalaman pertamanya berhubungan seks: "Saya selalu dididik bahwa kehilangan keperawanan akan sangat menyakitkan - tapi itu rasanya seperti ada pisau yang dipelintir di dalam vagina Anda."

Beberapa perempuan menggambarkan rasanya seperti jarum yang ditusuk ke dalam kulit.

Mereka yang menderita vaginismus akan mendapati kesulitan ketika menggunakan tampon.
Getty Images
Mereka yang menderita vaginismus akan mendapati kesulitan ketika menggunakan tampon.

Konsultan ginekolog yang tinggal di Inggris, Leila Frodsham, mengatakan vaginismus adalah salah satu hal seksual yang tabu untuk dibicarakan.

"Khawatir dengan pengalaman seksual pertama adalah hal yang normal, dan kita semua mungkin mengalaminya. Namun perempuan yang menderita vaginismus bisa hidup dengan perasaaan itu sepanjang hidupnya."

Amina*, yang berusia 20an tahun, mengidap vaginismus. Menurutnya, kondisi itu membuat hidupnya berubah.

"Vaginismus telah merenggut pernikahan dan kemampuan saya untuk memiliki kapan saya mau punya anak."

Kondisi ini bisa berkembang kapan saja dalam kehidupan seorang perempuan dan bisa muncul setelah mereka mengalami hal-hal seperti melahirkan, trauma ketika berhubungan seks dan menopause.

Beberapa penderita menyadari mereka memiliki kondisi ini ketika mereka mencoba - dan gagal - ketika berhubungan seksual untuk pertama kalinya.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved