Liga Primer: Apa hubungan konfrontasi Arab Saudi dan Qatar dengan sepak bola?
Organisasi olah raga memerintahkan Arab Saudi untuk berhenti "memberikan platform bagi pembajakan" di tengah-tengah krisis diplomatik antara
Apa kaitannya dengan Arab Saudi?
Bahwa beoutQ bermaksud membuat masalah dengan Qatar terlihat pada siaran pembajak - ulasan Piala Dunia 2018 yang dipakai terdengar seperti komentator terkenal Arab Saudi tetapi dengan memakai nama tokoh politik oposisi Qatar.
Iklan yang disiarkan berisi ejekan terhadap Qatar dan maskapai penerbangannya.
Seperti kita saksikan sendiri, dengan memberikan liputan gratis kepada beIN Sport, beoutQ mengurangi keuntungan pihak Qatar.

Tetapi Arab Saudi melarang beIN Sport melakukan penyiaran dunia pada tahun 2017, sebagai bagian dari krisis diplomatik yang lebih luas dengan Qatar.
Masalah ini terjadi ketika Saudi menuduh Qatar mendukung terorisme. Qatar menyangkalnya dan menyatakan krisis sebenarnya dipicu oleh kedekatan hubungan ekonominya dengan saingan Arab Saudi di kawasan, Iran.
Saudi juga menuduh beIN Sports memiliki dan memanfaatkan monopoli siaran olahraga di kawasan - tuduhan yang beIN Sports katakan bermotif politik.
- Jemaah haji: Pesawat Arab Saudi belum boleh mendarat di Qatar
- Laga-laga panas Piala Asia 2019 yang merembet sampai ke luar lapangan
- Qatar keluar dari OPEC, kabar baik bagi Indonesia?
Apa yang terjadi selanjutnya?
Transmisi BeoutQ sekarang dilaporkan terganggu, tetapi ini tetap tidak akan memuaskan pihak Qatar atau berbagai organisasi olahraga.
Mereka mendesak Arabsat untuk berhenti "memberikan platform bagi pembajakan, yang merusak bukan saja pemegang izin sah, penggemar dan pemain tetapi juga olahraga yang mereka lecehkan" dan mereka tetap "bertekad menghentikan pembajakan olahraga internasional."
Mereka sangat mengkhawatirkan beIN kemungkinan akan sama sekali menarik diri - tindakan yang telah mereka lakukan terkait dengan Formula 1. Dan ketika mereka melakukan ini, siapa yang mereka salahkan? Pembajak Arab Saudi.
Jika hal itu terjadi, bagaimana nasib dana jumlah besar dari Timur Tengah?