Rusuh suporter usai kekalahan Indonesia, Menpora Malaysia: 'Saya akan tuntut keadilan bagi rakyat Malaysia'
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia mengatakan akan menyampaikan keluhan resmi kepada FIFA, menyusul kerusuhan di Stadion Gelora Bung Karno
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan menyampaikan keluhan resmi kepada badan sepak bola dunia FIFA, menyusul kerusuhan usai laga Indonesia versus Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (05/09) malam.
Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Dalam unggahan Instagram, Syed mengatakan suporter Malaysia diserang oleh suporter Indonesia.
"Beberapa pendukung Indonesia juga berusaha menerobos ke barisan penonton Malaysia," ujarnya dalam bahasa Melayu.
Laga Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kekalahan tim Garuda 3-2. Setelah pertandingan tuntas, terjadi kerusuhan antarsuporter sehingga pendukung Malaysia dikawal ketat oleh polisi sampai ke bandara.
- Kasus Haringga Sirilia: Liga 1 dibekukan, akankah kekerasan suporter berakhir?
- 'Kegilaan' dan keunikan suporter Piala Dunia 2018 di Rusia dalam Galeri Foto
- Liga sepak bola amatir di Bandung terapkan VAR dalam pertandingan, 'tamparan' bagi PSSI?
Pertandingan tersebut juga sempat diwarnai aksi sejumlah suporter turun mendekati lapangan, sehingga pertandingan dihentikan sementara.
Dilansir kantor berita Malaysia Bernama, skuad berjuluk 'Harimau Malaya' dibawa keluar dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam kendaraan lapis baja.
Lima kendaraan Barracuda itu disebut membawa seluruh 24 pemain dan ofisial ke hotel, sementara sebuah bus digunakan sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian massa perusuh.
Astro Awani menyebut sedikitnya satu suporter Malaysia terluka, namun kabar ini belum dikonfirmasi aparat keamanan.
Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Pol Albert Teddy Benhard Sianipar, mengatakan kepada Kompas.com, bahwa polisi telah menangkap seorang suporter yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.
"(Diamankan) karena dia melempar," kata Albert.
Albert mengatakan kerusuhan terjadi karena suporter tidak terima kekalahan tim nasional Indonesia. Ia menambahkan aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri berhasil meredam kerusuhan.
"Tadi kami coba tenangkan mereka dan kita diamkan akhirnya berangsur-angsur pulang," ujarnya, seperti dikutip Kompas.com.
Laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di GBK tadi malam sempat dihentikan sementara ketika pertandingan berjalan imbang 2-2.