DNA sifat kidal ditemukan, pemiliknya 'mungkin punya kemampuan verbal lebih baik' dari kebanyakan orang
Kecenderungan menggunakan tangan kiri kerap dipandang negatif, padahal menurut peneliti "sifat kidal hanya konsekuensi pertumbuhan biologis
Pemindaian terhadap peserta proyek UK Biobank memperlihatkan bahwa cytoskeleton mengubah struktur zat putih pada otak.
"Untuk pertama kalinya pada manusia, kami bisa menyatakan bahwa perbedaan cytoskeletal terkait dengan kecenderungan penggunaan tangan seseorang dapat terlihat pada otaknya," kata Prof Douaud, yang juga seorang kidal.
Pada peserta penelitian yang kidal, kedua sisi otak - belahan kiri dan kanan - terhubung dan terkoordinasi dengan lebih baik pada area yang berhubungan dengan kemampuan bahasa.
Para peneliti memperkirakan orang kidal mungkin memiliki keterampilan verbal yang lebih baik, meskipun mereka tidak memiliki data dari kajian yang mendukungnya.
Penelitian itu juga memperlihatkan risiko schizophrenia yang sedikit lebih tinggi, dan risiko lebih rendah penyakit Parkinson pada orang kidal.
- Operasi bedah DNA di embrio untuk mengangkat penyakit
- Ilmuwan Cina 'bangga' setelah mengklaim 'membuat' bayi hasil rekayasa genetika
- Bayi lahir sehat dari rahim yang dicangkok dari jasad orang meninggal
Apakah ini mengubah orang kidal?
Menjadi orang kidal sering kali membuat seseorang mendapat masalah.
"Di banyak budaya pengguna tangan kiri dipandang tidak beruntung atau jahat, dan itu tercermin dalam bahasa," kata Prof Dominic Furniss, ahli bedah tangan dan penulis laporan tersebut.
Dalam bahasa Prancis "gauche" dapat berarti "kiri" atau "ceroboh". Dalam bahasa Inggris "kanan" ("right") juga berarti "benar".
"Kajian ini memperlihatkan bahwa sifat kidal hanyalah konsekuensi dari pertumbuhan biologis otak, tidak ada hubungannya dengan keberuntungan atau kejahatan," kata Prof Furniss.
"Dan ini, paling tidak, sebagiannya disebabkan oleh varian genetis yang kita temukan.
"Ini menambahkan pemahaman kita terkait dengan apa yang membuat kita sebagai manusia."
Apakah ini bagian akhirnya?
Sama sekali tidak.
Kemungkinan besar kecenderungan penggunaan tangan 25% ditentukan gen dan 75% oleh lingkungan (apapun yang tidak genetis).
Sementara kajian ini hanya menemukan 1% pertama dari komponen genetik tersebut, dan lagi, penelitian hanya dilakukan terhadap penduduk Inggris.