Pemilik situs video porno mendulang untung dari 'pornografi balas dendam'
Seorang perempuan merasa "ternodai", setelah video yang diunggah oleh mantan pacarnya ditonton ratusan ribu kali di situs pornografi.
Pemilik situs cabul Pornhub mendapat untung dari "porn revenge" (pornografi balas dendam) dan alpa menghapus video-video yang telah dilaporkan, kata sebuah grup kampanye kepada BBC News.
Seorang perempuan Inggris, "Sophie", mengatakan ia merasa "ternodai" setelah sebuah video yang menampilkan dirinya - diunggah oleh mantan pacarnya - ditonton ratusan ribu kali.
Grup kampanye #NotYourPorn mengatakan konten seperti itu memungkinkan pemilik Pornhub, MindGeek, untuk mendulang profit yang lebih besar dari iklan.
Pornhub mengatakan bahwa mereka "sangat mengutuk" pornografi berdasarkan motif balas dendam.
- Berkampanye di situs porno: Beragam taktik para politisi merebut suara pemilih
- Diblokir di YouTube, para blogger senjata beralih ke situs cabul PornHub
- Apakah pornografi masih menjadi pendorong utama internet?
Situs tersebut menambahkan bahwa mereka memiliki "kebijakan anti-revenge porn yang paling progresif di industri [pornografi]".
Pornhub mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menemukan "catatan email apa pun" dari Sophie yang meminta video-video yang menampilkan dirinya dihapus, tapi telah berbicara dengan perempuan itu dan "berharap untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama".
'Terkejut dan malu'
Sophie – bukan nama sebenarnya – mengatakan kepada program BBC Victoria Derbyshire bahwa ia sedang berjalan-jalan bersama keluarganya 18 bulan lalu tatkala memeriksa teleponnya dan menemukan deretan panggilan dan pesan yang tidak terjawab.
Saudara perempuan pacarnya telah menemukan sejumlah video yang menampilkan dirinya di Pornhub — situs porno terbesar di dunia.
Salah satu video tersebut berada di ranking sepuluh besar dan telah ditonton ratusan ribu kali.
"Saya merasa kaget, malu, dan ternodai," katanya.
Saat menjalin hubungan dengan pacar, Sophie membuat enam video bersamanya.
Mereka putus sekitar empat tahun yang lalu dan ia belum memberinya izin untuk mengunggah video-video tersebut ke dunia maya.
Segera setelah Sophie mengetahui hal tersebut, ia menelpon pacarnya untuk protes, ujarnya.
Dalam sepekan, video-video itu dihapus.