Minggu, 5 Oktober 2025
Deutsche Welle

Rencana Pemulangan Kembali Timbulkan Ketakutan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Hampir 3.500 Rohingya di Bangladesh khawatir akan keselamatan nyawa mereka setelah diberi tahu perihal pemulangan ke Myanmar. Naomi…

Di kamp itu berkerumun sekelompok perempuan, beberapa dari mereka menggendong bayi dan semuanya mengenakan kerudung yang menutupi wajah. Mereka berkumpul di luar tenda tempat para pengungsi berdatangan untuk wawancara.

Para pengungsi yang berkumpul itu pun menyoraki, melampiaskan kemarahan dan rasa frustrasi mereka: mereka tidak akan kembali, tidak sebelum mendapatkan hak kewarganegaraan penuh dan tanah mereka kembali. Mereka berteriak, "Kami telah diperkosa, kami telah dianiaya, kami tidak akan pulang."

Seorang perempuan menarik cadarnya dan berkata: "Jika Anda memaksa kami kembali, kami akan bunuh diri."

Seorang polisi mencoba menenangkan kerumunan, mengatakan kepada mereka bahwa pemerintah tidak akan memaksa memulangkan mereka. Namun langkah ini tidak berhasil. Hiruk-pikuk tetap berlanjut. Seorang lelaki membuka bajunya, menunjuk ke dadanya: "Jika saya harus kembali, tembak saya sekarang!"

Para pekerja relawan percaya bahwa upaya pemulangan dapat menyebabkan ketakutan dan frustrasi di antara para pengungsi. Upaya ini juga dapat mendorong mereka terbujuk rayuan para penyelundup manusia yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik di Malaysia. Banyak dari mereka tenggelam ketika mencoba menyeberangi Samudra Hindia dengan perahu reyot.

ae/hp

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved