Idul Adha 2019
1 Orang Terluka dalam Insiden Penembakan di Sebuah Masjid di Norwegia Sehari Sebelum Idul Adha
Insiden Penembakan Terjadi di Sebuah Masjid di Norwegia Sehari Sebelum Idul Adha, Satu Orang Terluka
Insiden Penembakan Terjadi di Sebuah Masjid di Norwegia Sehari Sebelum Idul Adha, Satu Orang Terluka
TRIBUNNEWS.COM - Insiden penembakan terjadi di dalam sebuah masjid di Norwegia sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Penembakan tepatnya terjadi pada Sabtu (10/8/2019) pukul 4 sore waktu setempat.
BBC.com mengabarkan, satu orang pria terlah ditangkap.
Polisi berkata pria itu menembakkan senjata di Al-Noor Islamic Centre di wilayah Baerum, 20 km dari ibu kota, Oslo.
Baca: Sejak Dua Tahun Lalu Masjid Agung Al Azhar Gunakan Plastik Ramah Lingkungan Bungkus Daging Kurban

Beberapa jam kemudian, seorang wanita kemudian ditemukan meninggal di rumah terduga pelaku, ungkap polisi.
Terduga pelaku penembakan merupakan warga asli Norwegia berusia sekitar 20 tahun.
Kepala polisi Rune Skjold mengungkapkan bahwa kini pria itu diduga membunuh keluarganya sendiri.
Polisi berkata pria itu beraksi sendiri ketika menyerang masjid.
Baca: VIRAL Cerita Seorang Ibu Melahirkan di Dalam Mobil, Suami Panik, Sopir Tetap Santai

Pengurus masjid berkata ada korban luka berusia 75 tahun.
Ia adalah jemaah di masjid itu.
Polisi awalnya berkata korban tersebut terkena tembakan.
Namun sepertinya masih terlalu dini untuk menyimpulkan.
Baca: 5 Ide Olahan Daging Kurban yang Antimainstream, Gak Cuma Sate, Gulai atau Rendang, Gak Bakal Bosen
Sebab ada kemungkinan korban terluka akibat menghindari serangan tembakan yang dilakukan pelaku.
"Salah satu jemaah kami ditembak oleh pria kulit putih dengan helm dan seragam," ucap Irfan Mushtaq kepada media lokal Budstikka.

Ia kemudian berkata pada TV2 bahwa si penyerang membawa semacam senjata seperti shotgun dan pistol.
Ia memecahkan pintu kaca dan melepaskan tembakan.
Pelaku yang mengenakan armor badan telah diringkus oleh jemaah masjid saat polisi tiba di lokasi.
Menurut situs masjid Al-Noor Islamic Centre yang dilansir Independent, masjid tersebut dilengkapi dua ruang ibadah besar di lantai pertama.
Sedangkan di lantai kedua, ada ruangan apartemen rental.
Masjid tersebut dilengkapi keamanan ekstra sejak terjadinya insiden penembakan yang menewaskan lebih dari 50 orang di masjid di Selandia Baru pada Maret lalu.
5 Fakta Penembakan Brutal di Dua Masjid di Selandia Baru
Aksi penembakan brutal terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Penembakan dilakukan saat jemaah masjid sedang salat Jumat.
Teroris berpenampilan kamuflase militer datang dan menembaki jemaah masjid.

Penembakan yang diperkirakan terjadi pukul 13.40 waktu setempat ketika Salat Jumat.
Berikut rangkuman lengkap terkait aksi bidabab itu:
1. Korban tewas Bertambah Jadi 49 Orang
Kepolisian Selandia Baru mengemukakan terdapat penambahan korban tewas dalam penembakan di dua masjid di Christchurch.
Diwartakan CNN Jumat (15/3/2019), Komisaris Polisi Mike Bush dalam konferensi pers menyatakan korban tewas bertambah menjadi 49 orang.
Baca: 5 Berita Terpopuler: Penangkapan Romahurmuziy, Penembakan di Selandia Baru Hingga Badai Matahari
Bush menjelaskan, 41 di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor yang berlokasi di kawasan Deans Avenue.

Satu lokasi lainnya terletak di Linwood.
Dia melanjutkan, serangan teroris tersebut sudah direncanakan dengan baik.
"Seluruh masjid di negeri ini sudah berada dalam penjagaan," katanya.
2. Dua WNI Terkena Tembakan
Ada enam warna negara Indonesia (WNI) yang berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru tersebut.
Hal tersebut dinyatakan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia, seperti yang dikutip dari sejumlah media.
"Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.
Kepada ABC, KBRI Wellington di Selandia Baru mengonfirmasi pernyataan Retno dan mengatakan pihaknya akan terbang ke Christchurch untuk berkoordinasi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menyebut jika ada dua WNI yang terkena tembakan di tragedi Chistchurch siang tadi.
Hal ini dilaporkan oleh Koresponden ABC Australia, David Lipson melalui media sosial Twitter pribadinya.
David Lipson menyebut jika dua WNI tersebut adalah ayah dan anak.
Keduanya kini sedang dirawat di rumah sakit setempat.
"Kemlu spokesperson says 2 Indonesians were shot in the #Christchurch terrorist attack. Father and child. They're being treated in hospital," cuit akun @davidlipson.

KBRI Wellington juga mengimbau agar masyarakat Indonesia di kawasan Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga agar waspada dan aktif memantau perkembangan pemberitaan media.
Mereka juga telah membuka saluran komunikasi soal keberadaan masyarakat Indonesia yang terdampak dari insiden tersebut.
Diketahui saat ini ada sekitar 331 orang WNI yang tinggal di Christchurch dan 134 di antaranya adalah pelajar.
Baca: Namanya Dicatut oleh Pelaku Teror Penembakan di Dua Masjid Selandia Baru, Pewdiepie Angkat Bicara
Hingga berita ini dimuat, sebanyak 49 orang tewas dan 20 luka-luka setelah insiden penembakan terjadi di masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru saat solat Jumat.
3. Empat Pelaku Ditangkap
Pihak kepolisian Selandia Baru telah menahan tiga pria dan seorang wanita, setelah pelaku melakukan penembakan di kedua Masjid tersebut.
Pria bersenjata itu dikonfirmasi bernama Brenton Tarrant (28), yang sebelumnya diketahui menulis manifesto setebal 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya.
Polisi Kontra-terorisme NSW kini menyelidiki latar belakang pelaku, setelah pria asal Grafton, New South Wales, Australia itu diidentifikasi sebagai penembak.

Sejumlah media mengabarkan wajah yang diduga kuat sebagai Brenton Tarrant, seperti www.express.co.uk dan heavy.com.
Sebelum melakukan serangan, Brenton Tarrant melakukan live streaming hingga penembakan berlangsung.
4. Pernyataan PM Selandia Baru
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan peristiwa penembakan tersebut telah mengejutkan seluruh wilayah negara Selandia Baru.
Menurut Jacinda Ardern, peristiwa teror tersebut menjadi salah satu hari tergelap di Selandia Baru.
"Jelas, apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Ardern, Jumat (15/3/2019), dikutip dari Kompas.com.
"Ini jelas menjadi salah satu hari terburuk di Selandia Baru," tutur Ardern.
Para korban, kata Jacinda Ardern, kebanyakan para korban adalah migran di Selandia Baru.
"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.
"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ungkap Ardern.
5. Penuturan Saksi Mata
Sejumlah saksi mata mengungkapkan kengerian ketika terjadi penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Seorang saksi yang tak ingin disebutkan identitasnya menuturkan, dia langsung memecahkan jendela masjid begitu mendengar suara tembakan.
Kepada CNN, saksi mata itu mengungkapkan awalnya dia hendak pergi ke toilet tatkala teroris mulai masuk dan memberondongkan senapan serbunya.
"Saya berpikir apa yang terjadi. Namun mereka terus menembak dan menembak. Saya memecahkan jendela ketika suara tembakan terus terjadi," ujarnya.
Baca: Maruf Amin Kutuk Aksi Penembakan di Selandia Baru
Kemudian saksi lainnya yang selamat mengatakan bagaimana dia berdoa dan memohon supaya teroris tersebut berhenti melakukan aksinya.
"Saya hanya bisa menunggu dan berdoa ' Tuhan, semoga pria ini kehabisan peluru'," tutur saksi tersebut dan menambahkan, seorang jemaah sempat memintanya sembunyi.
Yang dia tahu kemudian, teroris itu menembak pria tersebut tepat di dadanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Daryono)