Minggu, 5 Oktober 2025

Boris Johnson menjadi PM Inggris dengan dukungan suara kurang dari 0,34% pemilih

Boris Johnson secara resmi akan menjadi perdana menteri baru Inggris Rabu (24/07), pemilihan yang hanya diikuti 160.000 orang, atau 0,34% pemilih

Ini antara lain karena dalam sistem politik Inggris, pemimpin pemerintahan sangat rapuh diberhentikan partainya jika tidak disukai lagi. Berbeda dengan sistem presidensial seperti Amerika Serikat.

Generasi muda, kelompok miskin dan minoritas yang tidak terwakili

Konferensi Konservatif
AFP
Anggota Partai Konservatif, seperti peserta konferensi tahunan, cenderung lebih tua dan tidak seberagam penduduk Inggris pada umumnya.

Tetapi keanggotaan partai politik juga tidak mewakili negara secara keseluruhan.

Sekitar 97% anggota Partai Konservatif berkulit putih.

Ini berarti "...minoritas etnis, yang merupakan lebih 10% penduduk Inggris, sangat tidak terwakili di dalam Partai Konservatif," kata Profesor Tim Bale, dari Queen Mary University of London.

"Anggota Tory (Konservatif) pada umumnya lebih berada dibandingkan sebagian besar pemilih," tambahnya, dan rata-rata umur mereka adalah 57 tahun.

Sehingga ketika perdana menteri baru terpilih di Inggris, adalah generasi muda, kelompok miskin dan minoritas yang tidak terwakili.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved