Rabu, 1 Oktober 2025

Indonesia Open: Sisakan ganda putra, mampukah Indonesia saingi China dan Jepang dalam tahun-tahun mendatang?

Dalam waktu hampir satu dekade belakangan, secara keseluruhan, tim nasional bulu tangkis Indonesia masih berada di belakang tim China dan Jepang.

"Ini PR. Kenapa ada beberapa daerah yang mengadakan turnamen khusus perempuan? Itu supaya membangkitkan animo masyarakat supaya semakin banyak orang tua yang mau mendorong putri-putrinya untuk bermain bulu tangkis," imbuhnya.

Kendala lainnya, ujar Ahmad, adalah mencari bakat-bakat istimewa seperti yang dimiliki Susi Susanti.

PBSI telah memanggil mantan pelatih Jepang, Rionny Mainaky, untuk melatih dan mendongkrak prestasi tim tunggal putri.

Rionny adalah mantan pebulu tangkis Indonesia, yang juga saudara kandung pebulu tangkis Rexy dan Richard Mainaky.

"Kita harap kehadiran Rionny bisa membuat suasana lebih segar dengan terobosan sistem pelatihan...Di Jepang salah satu kuncinya membuat pemainnya punya daya tahan, konsistensi, dan persistensi yang tinggi sekali. Itu yang dicoba digali, caranya apa, metode latihannya seperti apa," paparnya.

Belum ada ganti 'Butet-Owi'

Untuk partai ganda campuran, selepas pensiunnya Liliana Natsir—yang sebelumnya berpasangan dengan Tontowi Ahmad—Indonesia belum memiliki pemain unggulan lain.

Pada Olimpiade 2016 lalu, Liliana yang akrab disapa 'Butet' ini berhasil meraih medali emas.

Tontowi kini berpasangan dengan Winny Oktavina Kandow.

Liliana berharap Praveen Jordan-Melati Daeva Oktaviati dan Hafiz Faizal-Gloria Emanuelle Widjaja dapat menjadi penerusnya.

fgdf
BBC

Hal ini beralasan karena, menurutnya, Praveen dan Melati adalah menjadi pasangan ganda campuran Indonesia dengan peringkat tertinggi di BWF.

"Dia harus bisa menjadi pemimpin karena Melati lebih junior. Praveen sudah menjadi juara All England, lebih berpengalaman," ucapnya.

Ia menyebut menggantikan posisinya mungkin butuh waktu.

"Butuh proses, butuh waktu, butuh sabar untuk mereka bisa menggantikan posisi Owi (Tontowi)/Butet. Posisi saya dan Owi nggak gampang. Beban selalu di kita, target juara selalu di kita," ujar Liliana.

Bagaimana bisa lepas dari dominasi China dan Jepang?

Sejak bulu tangkis didemonstrasikan pada Olimpiade 1972, semakin banyak negara yang berusaha untuk menjadi unggulan dalam olahraga tersebut, kata Ahmad.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved