Chelsea vs Arsenal: Mahalnya tiket pesawat dan 'keselamatan' pemain bayangi final Liga Europa di Azerbaijan
Sejumlah masalah membayangi final Liga Europa di Baku, Azerbaijan, mulai dari mahalnya tiket pesawat hingga pemain Arsenal Henrikh Mkhitaryan
Negara ini pernah menjadi sponsor klub Spanyol Atletico Madrid dengan nilai kontrak mencapai 12 juta euro.
Ini semua tentu tidak murah bagi negara yang merdeka dari Uni Soviet pada 1991.
Tapi, semuanya menjadi mungkin karena uang berlimpah yang didapat dari minyak.
Persoalan logistik

Arsenal dan Chelsea tadinya diberi jatah masing-masing 6.000 tiket.
Persoalan logistik -- mahalnya tiket pesawat, akomodasi, dan visa -- membuat baik Arsenal dan Chelsea hanya bisa menjual sekitar 3.000 tiket saja. Kick off pada pukul 23.00 waktu setempat juga dianggap membuat suporter tak terlalu antusias berangkat ke Baku.
- Manchester City juarai Liga Primer, Liverpool gagal akhiri penantian panjang
- Liverpool FC cekal seluruh wartawan Sun terkait pemberitaan Hillsborough
- Mo Salah: Patung bintang Liverpool di Mesir yang tak mirip dan jadi ejekan
Untuk bisa mendapatkan penerbangan langsung London-Baku pulang pergi, pendukung harus tinggal di Baku selama tujuh hari.
Akhirnya, Arsenal dan Chelsea mengembalikan jatah tiket yang tak terjual.
Di luar masalah logistik, muncul persoalan lain terkait dengan pemain Arsenal asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan. Ia memutuskan tidak terbang ke Baku karena masalah keamanan.
Mkhitaryan khawatir etnisitas akan membuatnya menjadi sasaran.
Armenia dan Azerbaijan secara teknis masih berperang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Organisasi Human Rights Watch menyebut upaya Azerbaijan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga untuk menaikkan citra.
Persoalan-persoalan ini membayangi upaya Azerbaijan untuk mendapatkan penghormatan dan pengakuan dari masyarakat internasional.
"Memoles citra melalui olahraga" adalah keinginan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Ia berkuasa dalam 16 tahun terakhir sejak menggantikan sang ayah pada 2003.